Datalahperistiwa sejarah dari berbagai sumber (Buku, Majalah, Koran atau Internet) tentang seorang tokoh, misalnya tokoh lokal di daerahmu! menang itu ad a salah satunya karena saya membaca sebenarnya banyak saluran majority masyarakat Kalimantan Selatan yang ingin perubahan Nah itulah Apa alasan emosional Saya memang lahir di sini kedua

Media Baca Bahasa Inggris Reading Media adalah sarana yang digunakan dalam proses melihat atau memahami apa yang tertulis. Hal ini juga berarti bahwa dalam proses membaca dibutuhkan skill atau keahlian untuk memahami Informasi dari sumber- sumber media baca yang tersedia. Membaca merupakan aktivitas penting dalam sebuah proses pemerolehan bahasa atau Language acquisition maupun kaitannya dalam proses menganalisis dan memahami ilmu pengetahuan. Oleh karenanya budaya membaca terus tumbuh di tengah masyarakat dari masa ke masa. Tanggal 14 September telah ditetapkan sebagai Hari Kunjung Perpustakaan dan bulan September dicanangkan sebagai Bulan Gemar Membaca sejak tahun 1995 oleh Presiden Soeharto. Tujuannya tak lain untuk menumbuhkan minat baca masyarakat Indonesia yang masih tergolong rendah. Pepatah yang mengatakan "buku adalah jendela dunia" tentu sudah tak asing ditelinga. Buku merupakan salah satu media baca yang menyediakan banyak sumber informasi bagi pembaca. Media baca dapat dibagi ke dalam beberapa jenis seperti buku, majalah, dan koran. Pada awalnya, media baca banyak terbentuk dari sejumlah informasi yang dicetak pada kertas. Hal ini yang sering kita sebut sebagai media baca cetak atau dikenal dengan istilah printed media. Meskipun media baca cetak hingga saat ini masih eksis, namun tren menunjukan adanya pergeseran ke arah media baca elektonik. Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat merupakan salah satu faktornya. Kini masyarakat mulai beralih menggunakan media baca Elektronik yang dapat diakses dari alat elektronik yang mereka miliki seperti Ponsel cerdas, Komputer tablet, Komputer dan IPad. Penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tolak ukur sebuah negara maju. Dibanyak negara maju, membaca sudah menjadi budaya yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakatnya. Membaca bukanlah aktivitas yang hanya dapat dijumpai di sekolah ataupun perpustakaan melainkan aktivitas ini biasa mereka lakukan di taman, kereta, dan tempat- tempat umum lainnya. Buku- buku cerita anak, novel remaja, dan berbagai jurnal ilmiah yang berkualitas baik menjadikan minat membaca semakin besar. Bangsa Indonesia merupakan negara berkembang yang jauh tertinggal dari segi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dikarenakan kurangnya minat membaca masyarakat Indonesia. Budaya Membaca di Negara Maju Dunia anak identik dengan dunia dongeng. Berdasarkan bebagai sumber, anak kecil membaca setengah jam hingga satu jam per hari.[1] Remaja berusia 8-18 tahun membaca rata- rata 38 menit. Sedangkan setengah dari orang tua yang memiliki anak dibawah usia 12 tahun, membaca bersama dengan anak mereka setiap hari. Membaca tetap mengambil porsi yang besar dalam dunia anak.[2] Budaya membaca menjadi sangat penting dilakukan untuk menumbuhkan minat baca anak sejak dini. Membaca merupakan kunci untuk membuka jendela dunia. Banyak manfaat yang bisa diambil dari gemar membaca. Membaca juga disebut sebagai gerbang peradaban. Oleh karena itu, negara dengan kegemaran membaca yang tinggi memiliki peradaban yang lebih maju. Jepang merupakan salah satu contoh negara yang memiliki penduduk dengan minat membaca yang luar biasa. Dimanapun mereka berada, membaca selalu menjadi alternatif cara menyenangkan untuk menghilangkan kejenuhan saat di kereta, taman, maupun tempat umum lainnya. Selain itu ada Finlandia yang merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Para orang tua Finlandia jelas memiliki andil atas prestasi sekolah yang mengesankan. Ada budaya membaca di kalangan anak-anak di rumah dan keluarga harus mengadakan kontak berkala dengan guru anak mereka. Budaya membaca memang selayaknya terus menjadi perhatian bukan hanya oleh guru atau tenaga pendidik tetapi para orang tua sehingga para generasi muda bangsa ini terus maju dan dapat bersaing dengan negara lain dalam berkontribusi dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Budaya Membaca di Indonesia Berbeda dengan di negara maju dimana membaca sudah menjadi lifestyle. Budaya membaca di Indonesia dapat dikatakan masih sangat rendah. Membaca bagi banyak penduduk di Indonesia masih dianggap sebagai kegiatan yang membosankan. Orang yang gemar membaca identik dengan istilah Kutu buku yang sering digambarkan sebagai orang yang kaku, membosankan, dan berkacamata tebal. Pandangan inilah yang menjadi salah satu faktor menunjang tidak populernya budaya membaca di Indonesia. Padahal membaca memiliki segudang manfaat. Sayangnya hal ini belum disadari oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Betapa luasnya wawasan yang kita miliki jika gemar membaca. Selain itu, membaca juga dapat dijadikan sebagai alternatif hiburan diwaktu senggang. Data Statistik Sosial Budaya BPS tahun 2012 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Sebanyak 91,68 persen penduduk yang berusia 10 tahun ke atas lebih menyukai menonton televisi, dan hanya sekitar 17,66 persen yang menyukai membaca surat kabar, buku atau majalah. Organization for Economic Cooperation and DevelopmentOECD pada tahun 2009 menempatkan minat baca Indonesia pada posisi terendah dari 52 Negara Asia Timur. Sementara itu, pada tahun 2011, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization UNESCO merilis data bahwa indeks minat baca di Indonesia hanya 0,001. Artinya, dari seribu 1000 penduduk, hanya satu orang yang memiliki minat baca. Data di atas menunjukkan rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pemerintah senantiasa berupaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah dengan penetapan Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca. Berbagai acara menarik digelar dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca 2014, berikut beberapa di antaranya Pameran koleksi dan seminar pembuatan kartun editorial oleh Perpustakaan RI Perpustakaan Daerah Metro, Lampung mengadakan serangkaian lomba, seperti lomba bercerita, pidato dan lomba resensi dan KTI Mahasiswa Solo, Jawa Tengah melakukan kampanya Hari Kunjung Perpustakaan di arena Car Free Day CFD Dalam proses membaca, pembaca membutuhkan sebuah media baca. Media baca berkembang seiring derasnya kemajuan teknologi dan komunikasi. Media baca analog terdiri atas kumpulan ilmu pengetahuan maupun informasi yang dicetak pada sebuah kertas. Buku, majalah, dan koran paper based merupakan beberapa contoh teknologi media baca analog yang masih eksis hingga saat ini. Meski dunia telah memasuki era digital, penggunaan media baca analog tetap memiliki pasarnya sendiri. Buku Buku merupakan hasil teknologi analog. Buku disebut- sebut sebagai salah satu media baca yang paling tua. Pada zaman dahulu, buku dianggap sebagai barang yang sangat prestise karena hanya dimiliki oleh kaum bangsawan di masanya. Buku dianggap sebagai produk intelektual yang hanya dapat dimiliki oleh kalangan tertentu saja. Sejarah Buku Skrip tertua yang hingga kini masih eksis adalah dari China yang juga mengembangkan koas, tinta, kertas pada tahun 105 masehi. Pada waktu itu, koas menggunakan tinta yang terbuat dari jelaga atau tanah hitam. Tsai Lun yang merupakan pengawas pabrik industri senjata menciptakan bentuk kertas dengan menumbuk bersama tumbuhan berbeda, kain perca, dan air lalu mengiringkannya pada bambu. Orang China membangun pengetahuannya dengan mengembangkan blok cetak, mereka memahat simbol pada sebuah kayu dan memberinya tinta, lalu menekannya pada sebuah kertas. Itulah yang mereka sebut dalam proses pembuatan buku. Penemuan ini juga merambah ke Jepang, Korea, kemudian Arab. Pada tahun 1051, orang China menambahkan logam, tanah liat, dan cetakan kayu. Sedangkan orang Korea memperhalus proses cetak dengan pengembangan tipe logam yang dapat bergerak pada tahun 1234. Namun, percetakan tidak berkembang lebih jauh lagi hingga Johannes Gutenberg yang berasal dari Jerman menemukan tipe yang dapat bergerak dan berhasil mencetak alkitab Jerman untuk pertama kalinya. Inovasi dimulai dari pernemuan ini hingga sekarang.[3] Jenis- jenis Buku Buku memiliki banyak jenis ataupun Genre, diantaranya Novel Ensiklopedia Biografi Komik Antologi Jurnal KamusMajalah Majalah merupakan jenis media analog yang dicetak pada tinta di atas kertas dan diterbitkan berkala setiap minggu ataupun bulanan. Majalah biasanya berisikan informasi tentang ditujukan pada kalangan dengan target pembaca tertentu. Majalah dapat berisi bermacam- macam artikel dengan gaya penulisan dan bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Sejarah Majalah Awalnya, majalah dikembangkan di "Great Britain" pada tahu 1700-an. Mereka mengembangkan genre fiksi dan non fiksi dengan tingkat yang bervariasi berdasarkan segmen pasarnya. Majalah pertama yang terbit adalah Gentleman's Magazine tahun 1731, dimana para editornya memfokuskan sisi elegan dan tulisan menghibur tentang sastra, politik, Biografi,sejarah, dan kritik. Majalah modern sejak tahun 1920-an mulai bersaing dengan radio dan film. Banyak diantaranya yang tidak dapat bertahan karena kurang kompetitif. Tahun 1923, Henry Luce dan Briton Hadden memulai Time Magazine yang juga memperkenalkan Life yang mengilustrasikan majalah foto jurnalistik tahun 1936. Majalah selalu memiliki target pembaca tertentu seperti majalah wanita, majalah otomotif, majalah bisnis, dan lainnya. Hingga hari ini, sampul majalah berisikan hobi atau profesi yang mencirikan segmen pembacanya. Sejarah keberadaan majalah di Indonesia juga cukup panjang. Perkembangannya dimulai pada masa menjelang dan awal kemerdekaan RI. Pantja Raja pimpinan Maekoem Dojohadisoeparto dengan prakarsa Ki Hadjar Dewantara terbit pada tahun 1945 di Jakarta. Pada tahun yang sama, pada bulan oktober 1945 Arnold Monoutu dan dr. Hassan Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka yang memuat berita-berita yang disiarkan Radio Republik Indonesia pada bulan Oktober di Ternate. Di Kediri terbit majalah berbahasa jawa Djojobodo yang merupakan pimpinan dari Tadjib Ermadi. Selain itu di Blitar, para anggota Ikatan Pelajar Indonesia menerbitkan majalah berbahasa jawa, Obor Suluh. Di awal kemerdekaan majalah dijadikan sebagai salah satu alat pemersatu bangsa. Kebanyakan majalah terbit dengan semangat menghancurkan sisa-sisa kekuasaan Belanda dan menempa persatuan nasional untuk kemerdekaan bangsa. Namun hal ini tidak berlangsung lama, pada masa pemerintahan Orde Lama, nasib majalah dapat dikatakan sangat tragis. Sejak dikeluarkan pedoman resmi untuk penerbit surat kabar dan majalah di seluruh Indonesia, surat kabar dan majalah di Indonesia dituntut untuk menjadi pendukung, pembela dan alat penyebar Manifesto Politik yang pada saat itu menjadi haluan negara dan program pemerintah. Akibatnya perkembangan majalah tidak begitu baik dan majalah yang terbit relatif sedikit. Sejarah mencatat majalah Star Weekly, serta majalah mingguan yang terbit di Bogor bernama Geledek hanya berumur beberapa bulan saja. Sejak runtuhnya masa pemerintahan Orde Lama, majalah di Indonesia mulai menemukan jiwanya kembali. Banyak majalah terbit dengan jenis yang beragam. Majalah Selecta pimpinan Sjamsudin Lubis merupakan salah satu produk majalah pada era Orde Baru. Di Era Reformasi, tidak diperlukan lagi Surat Izin Usaha Penerbitan Pers SIUPP. Hal ini membuat semakin menjamurnya pihak yang menerbitkan majalah baru sesuai dengan tuntutan pasar. Jenis - Jenis Majalah Majalah Berita Tempo, Majalah Gatra, Sinar, Tiras Majalah Wanita Femina, Kartini, Sarinah Majalah remaja wanita Majalah Gadis, Kawanku Majalah anak-anak Majalah bobo, GaneshaKoran Koran merupakan media baca yang erat dengan dunia jurnalistik. Koran Bahasa Belanda Krant, bahasa Prancis Courant biasanya berisi informasi ataupun berita terkini dari berbagai topik yang dicetak pada kertas berbiaya rendah. Topiknya biasa berisi tentang berita politik, perkembangan ekonomi, kriminalitas, olahraga, juga disisipi dengan konten berita hiburan dan Iklan Sejarah Koran Foreign dan Domestick merupakan koran pertama di Amerika Utara. Perusahaan koran mengalami perkembangan yang sangat lambat hingga tahun 1800–an. Progres revolusi industri mulai terlihat pada tahun 1830-an dimana harga koran menjadi lebih murah dan adanya penurunan harga iklan. Hal ini kemudian mendorong kemajuan yang signifikan dalah hal penjualan. Disisi lain, koran melakukan transisi dari yang tadiya dimiliki oleh kalangan berpendidikan dan elit kepada masyarakat yang lebih luas hingga era Perang sipil Huntzicker, 1999. Perang sipil pada pertengahan tahun 1800-an dan praktik Jurnalisme modern menstimulasi permintaan masyarakat akan berita. Jumlah koran pagi terus meningkat hingga tahun 1950.[4]Dalam sebuah negara biasanya terdapat koran nasional yang terbit di seluruh bagian Negara. Pers di Indonesia telah lama terlibat dalam dunia politik. Perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan jurnalisme sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timur, Bintang Barat, Medan Prijaji, dan Java Bode terbit. Di masa penjajahan, pers sangat ditakuti, sehingga pemerintah mengeluarkan haatzai artikelen, yaitu undang-undang yang mengancam pers apabila dianggap menerbitkan tulisan-tulisan yang “menaburkan kebencian” terhadap pemerintah. Pada pemerintahan Presiden Soeharto, wartawan harus menulis dengan sangat hati- hati agar koran tidak dibredel oleh pemerintah. Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi. Kegiatan jurnalisme diatur dengan Undang-Undang Penyiaran dan Kode etik jurnalistik yang dikeluarkan Dewan Pers. Koran Nasional Indonesia Kompas surat kabar Media Indonesia Koran Tempo Suara Pembaruan Republika surat kabar Betapa pentingnya Media Baca dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Keberadaan buku, majalah, ataupun koran dapat menjadi sumber informasi untuk menambah pengetahuan, memberikan perspektif baru, dan sering kali dijadikan referensi dalam pengambilan keputusan. Memasuki era Digital, media baca pun telah berkembang dan mengalami pergeseran. Media baca analog perlahan-lahan mulai digantikan oleh teknologi digital seperti E-book, e-magazine, dan e-newspaper yang dapat diakses oleh perangkat elektronik seperti ponsel cerdas, komputer, mau pun ipad. Penemuan baru dalam dunia telekomunikasi seperti Internet telah memudahkan masyarakat akan mendapatkan sumber informasi baru. "E-publishing" merupakan evolusi dari era komputer yang memiliki dampak besar bagi industri percetakan dunia. "E-commerce" di internet berkembang pesat, hal ini memungkinkan semua orang membeli dan menjual secara online tanpa harus meninggalkan rumah. Toko buku virtual mengingatkan dan merekomendasikan buku yang mungkin kita sukai berdasarkan pembelian kita. Tren ini membuat media baca elektronik yang berbasis digital sangat diminati masyarakat karena masyarakat serasa memiliki "personal librarian". Media baca baik analog maupun digital sangat penting keberadaanya bagi bangsa Indonesia. Sejarah mencatat bagaimana masing- masing media baca bertahan hingga saat ini. Media baca digital muncul sebagai inovasi baru media baca yang lebih maju di bidang teknologi. Penikmat media digital di Indonesia saat ini didominasi oleh kalangan anak muda yang telah akrab dengan dunia komputer. Namun sebagian besar masyarakat Indonesia masih memilih membaca koran konvensional karena dinilai lebih kredibel dan dapat dipercaya. Hal ini tidak mengherankan karena berita di internet sering kali berisi hoax. Digital media memang menjanjikan informasi yang banyak, cepat, dan up to date. Digital media memang menjadi ancaman bagi media analog printed media. CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo di CoNMedia 2013 mengatakan bahwa pada tahun 1998, Bill Gates pernah meramalkan bahwa koran akan punah pada tahun 2000an. Hal senada diungkapkan oleh Phillip Meyer seorang penulis buku yang berjudul “The Vanishing Newspaper” meramalkan koran terakhir yang terbit adalah pada april 2040. Media baca analog akan menghadapi berbagai tantangan seperti menurunnya oplah penjualan, isu lingkungan paper less. Namun keberadaan media baca baik analog maupun digital saat ini di Indonesia dapat berjalan berdampingan. Masing- masing memiliki pasarnya sendiri. Meski telah banyak perusahaan percetakan beralih ke dunia digital untuk menyajikan e-book, e-newspaper, dan e-magazine, mereka tetap mencetak media baca konvensional untuk pelanggan setia mereka. Media baca analog terutama koran tetap memiliki pelanggan setia yang sebagian besar berusia 35 tahun ke atas. Diarsipkan 2015-04-07 di Wayback Machine. nonaktif permanen]// nonaktif permanen] Diarsipkan 2014-03-10 di Wayback Machine. ^ Common Sense Media, 2011, 2013; Wartella, Rideout, Lauricella, & Connell, 2013; Rideout, 2014 ^ Rideout, Victoria and VJR Consulting, Inc.2014.Children, Teens, and Reading. San FransiscoCommon Sense Media ^ Straubhaar, Joseph, Robert La Rose, & Lucinda Davenport. 2012. Media Now Understanding Media,culture, and technolog 7th ed.. USA Wadsworth ^ Grant, August E. & Jennifer Meadows. 2010. Communication Technology update and fundamentals 12th ed.. USA Elsevier Inc. Diperoleh dari " Menulisdi Koran, Majalah, dan Buku. Entah tepatnya mulai kapan saya sangat menyukai sebuah aktivitas yang bernama menulis. Dahulu semenjak duduk di bangku Tsanawiyah (SLTP) di Jombang, Jawa Timur, hampir setiap akan tidur saya menyempatkan diri menulis di buku diari. Biasanya kegiatan dari bangun tidur sampai malam itu saya tulis.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di era globalisasi ini, informasi dapat kita peroleh secara cepat dan mudah. Informasi itu dapat kita peroleh dari berbagai media mulai dari media cetak seperti koran dan majalah atau media elektronik seperti televisi dan media sosial. Teknologi saat ini juga telah berkembang dengan pesat, perkembangan teknologi diawali dari munculnya teknologi cetak mekanik, teknologi audio, hingga teknologi film yang merupakan gabungan dari mekanik dan elektronik. Dari penjelasan di atas, telah kita ketahui apa saja contoh-contoh media cetak. Lalu apa yang dimaksud dengan media elektronik dan media cetak itu sendiri? Media elektronik adalah media yang memerlukan alat elektronik untuk membuka kontennya. Tentu hal ini sangat bereda dengan media cetak yang walaupun dibuat secara elektronik tetapi tidak membutuhkan alat elektronik untuk membuka kontennya. Contoh sumber alat elektronik yang biasa kita jumpai antara lain adalah rekaman video, rekaman audio, presentasi multimedia, dan konten daring. Media elektronik dapat berbentuk analog maupun digital, walaupun media baru pada umumnya berbentuk dengan media elektronik yang memerlukan alat elektronik untuk membukanya. Karena media cetak terdapat dalam bentuk printing, kelebihan dari media cetak adalah kita dapat membaca kontennya dimana saja. Kalimat didalam media cetak juga lebih formal dan terperinci daripada media elektronik. Tapi kekurangan dari media cetak adalah, media cetak tidak dapat menyajikan pendapat narasumber secara langsung audio. Biasanya media cetak terdapat dalam bentuk koran atau majalah. Namun ada beberapa hal yang dapat membuat media cetak tertinggal dari media elektronik. Karena masyarakat saat ini lebih suka mencari informasi di media elektronik dan internet. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, salah satunya karena media elektronik lebih praktis dan dapat lebih cepat diakses. Walaupun begitu media elektronik dapat tetap eksis sampai sekarang. Pengusaha media cetak dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produknya. Salah satu caranya dengan memanfaatkan teknologi digital saat ini. Enewspaper, Ebook, dan Emagazine adalah beberapa contoh hasil inovasi media cetak. Karya jurnalistik baik elektronik maupun cetak tentu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Namun media cetak dan media elektronik akan tetap berkembang dan berinovasi kearah yang lebih baik. Karena kedua karya jurnalistik ini adalah media untuk menyalurkan informasi ke pembaca, tentu selama informasi masih ada media cetak dan elektronik juga tetap akan ada dan tidak akan ditinggalkan. Dan bahkan mungkin suatu saat bisa seperti penggunaan internet.“Karakterisitik Media Cetak dan Elektronik.” Komunikasi Weblog.“Media Cetak dan Media Elektronik.” Serpihan Hidup. Desember 2012.“Beda Media Cetak dan Media Elektronik.” Mama Olen. 10 April 2014. Lihat Inovasi Selengkapnya

CarilahArtikel dari Koran, Majalah atau Internet, yang Menceritakan Tentang Upaya Membina Persatuan Kelas 5 Bacalah artikel dari internet yang telah disadur di bawah ini sebagai bahan pembelajaran siswa kelas 5 tema 9 tentang persatuan dan kesatuan Cara Baca Koran Digital – Di era yang serba digital seperti sekarang, keadaan tentu perlahan memaksa kita untuk selalu beradaptasi dengan berbagai perubahan dan kemajuan teknologi. Berbagai aspek kehidupan yang awalnya berbasis konvensional dengan cepat berubah menjadi serba digital. Zaman yang serba digital ini tentu membuat kita harus tetap up to date dengan berbagai layanan berbasis teknologi yang menunjang kebutuhan kita sehari-hari. Salah satu aspek yang berubah dalam kehidupan kita adalah cara memperoleh informasi. Dahulu kita terbiasa memperoleh berita dari berbagai media cetak, seperti koran, koran, maupun tabloid. Perlahan, media elektronik berbasis audio maupun audio-visual seperti radio dan televisi mulai mengambil peran sebagai sumber informasi menggantikan media cetak. Dan kini, media berbasis digital berada dalam puncak kejayaannya seiring meningkatnya penggunaan gadget dan internet. Salah satu media berbasis digital yang kini berperan penting dalam kehidupan sehari-hari adalah koran digital. Dengan kemudahan yang ditawarkan koran digital, Grameds dapat mengakses berbagai informasi dalam beragam rubrik koran hanya dengan melalui ponsel pintar, tablet, maupun laptop. Pada artikel kali ini, kami akan mengulas perjalanan singkat peralihan. koran cetak menuju koran digital, berbagai manfaat yang ditawarkan dari membacanya, sekaligus keuntungan dari membaca koran digital. Selain itu, kami akan membahas cara mudah membaca koran digital melalui aplikasi maupun website yang bisa diakses dengan gawai pintar. Berikut ulasannya! Peralihan Koran Konvensional ke Koran DigitalManfaat Membaca Koran1. Memperoleh Perkembangan Isu Teraktual2. Mempertajam Daya Pikir Kritis3. Memperinci Informasi4. Memperkuat IngatanKeunggulan Membaca Koran Digital1. Akses yang Sangat Mudah2. Harga yang Lebih Terjangkau3. Penyimpanan yang Lebih Efisien4. Pencarian Kata Kunci yang Lebih Cepat dan Efisien5. Pemesanan dan Pemrolehan Produk yang Lebih PraktisCara Membaca Koran Digital di Gramedia Digital Peralihan Koran Konvensional ke Koran Digital Secara bahasa, koran merupakan kata serapan yang berakar dari bahasa Belanda “krant” dan bahasa Perancis “courant”. Dalam segi peristilahan sendiri, koran, yang biasa disebut pula sebagai surat kabar, merupakan sebuah produk penerbitan yang dari segi ciri dan sifatnya ringan dan biasanya dicetak pada kertas berbiaya murah dengan karakteristik buram dan lebar sehingga dapat dibawa kemana pun sekaligus mudah dibuang. Sebuah edisi koran biasanya berisi berita-berita terkini tentang berbagai topik, mulai dari politik, hukum, gaya hidup, teknologi, olahraga, hingga ramalan cuaca. Dalam koran pula sering terdapat kolom-kolom tertentu untuk membahas informasi secara lebih detail dan terperinci. Sebagai bagian dari media massa yang ditujukan untuk masyarakat luas, pada umumnya koran diterbitkan setiap hari dengan pengecualian hari libur, meskipun ada pula koran yang terbit dalam periode mingguan. Penerbitan koran pun dapat menyesuaikan jangkauan berita yang akan disampaikan, mulai dari lingkup lokal, nasional, bahkan internasional. Penerbitan yang berdasarkan luas wilayah itu juga mempertimbangkan latar belakang masyarakat yang akan menjadi calon pembaca sekaligus seberapa luas isu yang dibahas. Dalam posisinya sebagai media cetak berbasis tulisan, sering kali koran disandingkan dengan majalah yang biasa dicetak menggunakan kertas yang dijilid dan diterbitkan secara berkala, baik mingguan maupun bulanan. Meskipun demikian, perbedaan mendasar yang membedakan koran dengan majalah biasanya terletak pada kedalaman serta fokus isu dan tema yang disampaikan. Kebanyakan konten sebuah majalah cenderung membahas suatu isu lebih mendalam dan berdasarkan tema tertentu, sementara konten koran cenderung membawa suatu isu dengan lebih ringan dan tidak terikat pada tema edisi terbit, serta lebih aktual karena terbit harian dibandingkan dengan koran yang terbit mingguan ataupun bulanan. Dalam proses penerbitan koran pun biasanya terdapat beberapa sosok yang memegang peran yang saling berkesinambungan. Dalam suatu perusahaan koran, biasanya terdapat berbagai posisi yang memiliki tanggung jawab masing-masing. Mulai dari pemilik surat kabar sebagai penanggung jawab keberlangsungan dan arah serta tujuan medianya, redaktur sebagai jurnalis bertanggung jawab atas kepenulisan rubrik tertentu, editor sebagai penentu layak atau tidaknya suatu artikel yang akan terbit, hingga reporter yang memegang posisi utama dalam pencarian berita di lapangan. Sekarang, seiring perkembangan teknologi informasi, koran tidak lagi hanya bersifat konvensional dengan berbasis pada media cetak berupa kertas. Seiring kemajuan teknologi, koran berbasis media cetak berevolusi menjadi koran berbasis media digital sehingga cara mengaksesnya cukup dengan menggunakan ponsel pintar, tablet, maupun laptop. Melalui berbagai keunggulan dari koran digital ini, penyedia layanan koran memberikan kemudahan akses bagi pembaca, mulai dari tahap pembelian produk, pencarian kata kunci, hingga penyimpanan. Dengan memilih koran digital, pembaca dapat membelinya dengan mudah melalui cara berlangganan pada penyedia layanan koran dan melakukan tranksasi pembayaran online sehingga cukup praktis dilakukan. Lalu, berbagai fitur yang tersedia dalam koran digital dapat membantu pembaca dalam mencari informasi pada koran yang dibaca, misalnya seperti pencarian kata kunci yang dapat dilakukan melalui mesin pencari yang disediakan aplikasi pembaca koran digital sehingga tidak perlu membuang waktu untuk mencari informasi yang dituju. Banyak hal istimewa yang dimiliki oleh koran digital sehingga di masa kini lebih banyak orang yang lebih memilih berlangganan koran digital dibanding koran konvensional. Manfaat Membaca Koran Tentu Grameds cukup penasaran seberapa bermanfaat kegiatan membaca, khususnya membaca koran. Dengan membaca koran, kita dapat memperoleh berbagai manfaat yang tentunya akan berdampak positif dalam hidup kita, baik di waktu dekat maupun dalam kurun waktu jangka panjang. Berikut kami ulas beberapa manfaat yang dapat Grameds peroleh jika rutin membaca koran. 1. Memperoleh Perkembangan Isu Teraktual Di setiap edisi koran yang Grameds akses, pastinya dapat ditemukan berbagai isu aktual yang sedang hangat diperbincangkan pada masa menjelang terbit. Perkembangan beragam peristiwa maupun permasalahan dari tingkat regional, nasional, hingga internasional biasanya tercantum dalam setiap artikel yang termuat dalam koran. Grameds juga bisa memantau perkembangan suatu isu, dari awal hingga akhir, dari sederet edisi koran yang terbit berkala. Sebagai contoh, apabila Grameds mengikuti isu dugaan kasus korupsi yang dilakukan oleh seorang pejabat, Grameds dapat memperoleh perkembangan kasus tersebut secara lengkap dan berlanjut, mulai dari pemeriksaan hingga vonis pengadilan, melalui serangkaian terbitan koran yang hadir melalui beberapa edisi. Dengan demikian, tak perlu lagi ada kekhawatiran untuk ketinggalan berita apapun, sebab kelanjutan setiap isu di suatu edisi koran akan tetap dibahas melalui terbitan edisi berikutnya. 2. Mempertajam Daya Pikir Kritis Pembahasan yang rinci dan objektif atas beragam peristiwa melalui berbagai artikel dalam koran tentu akan mempertajam daya kritis pembaca. Berbagai tema isu yang dibahas di setiap artikel dalam koran tentu akan melahirkan perspektif atau sudut pandang baru di benak para pembaca, sehingga pembaca akan semakin kritis dalam menyikapi isu yang dimuat dalam artikel koran tersebut. Berbagai isu yang diangkat dalam koran pun dapat memberikan peran pemantik bagi pembaca untuk tetap mengawal dan mengawasi isu yang sedang hangat terjadi. Sebagai contoh, artikel koran yang mengupas isu soal berbagai kebijakan pemerintah dengan analisis pakar tentu akan memberikan sumbangsih tersendiri untuk pembaca dalam menilai peristiwa yang bersangkutan. Dengan membawa fakta yang valid dan relevan, tentunya dalam kemasan yang baik, suatu artikel dalam koran tentu akan memberikan pencerahan baru bagi pembacah, entah dalam bentuk persetujuan maupun ketidaksetujuan atas isu yang bersangkutan. 3. Memperinci Informasi Dalam beberapa artikel yang ditawarkan dalam suatu koran tentu terdapat beberapa informasi yang sempat atau sekilas pernah diketahui pembaca. Melalui pembacaan atas artikel tersebut, pembaca dapat me-refresh ulang pengetahuannya terkait informasi yang bersangkutan sekaligus memperoleh update terbaru terkait isu tersebut. Sebagai contoh, mungkin seorang pembaca sempat memperoleh informasi terkait sebuah kecelakaan lalu lintas dari berita di televisi secara sekilas. Kemudian, saat membaca artikel di koran pembaca tersebut menemukan informasi kecelakaan lalu lintas tadi secara lebih lengkap dan rinci. Di sini, pembaca tersebut memperoleh informasi secara lebih lengkap dan utuh dari berita yang sebelumnya pernah diketahui 4. Memperkuat Ingatan Di rubrik tertentu dalam suatu koran biasanya terdapat artikel yang memuat soal berbagai peristiwa penting bersejarah. Di sini, pembaca dapat menyegarkan kembali ingatannya terhadap peristiwa tersebut, yang bisa pula lebih rinci dan dalam perspektif baru. Selain itu, dapat pula artikel yang dimuat dalam koran berisi seputar kisah tokoh penting yang berperan besar menjadi sosok teladan bagi banyak orang, sekaligus bagaimana hasil pemikiran dan kontribusinya kepada masyarakat. Dengan demikian, banyak nilai positif yang dapat pembaca peroleh dari pembahasan ulang atas tokoh yang bersangkutan. Keunggulan Membaca Koran Digital Berlangganan koran digital dapat membawa berbagai keuntungan bagi para pembaca, lho! Dengan berbagai fitur yang disediakan oleh koran digital, Grameds dapat menemui beragam hal baru yang lebih menguntungkan dan lebih bermanfaat bila dibandingkan dengan fitur yang ditawarkan oleh koran cetak. Berikut kami rangkum beberapa keuntungan yang dapat Grameds peroleh dengan berlangganan dan beralih ke koran digital. 1. Akses yang Sangat Mudah Koran digital menawarkan akses membaca yang lebih mudah bagi pembaca. Dengan akses yang serba mudah ini, Grameds tak perlu lagi repot-repot mencari edisi koran yang ingin dituju di kios ataupun toko yang menjual koran. Dengan berlangganan koran digital, Grameds langsung bisa mengakses berbagai informasi faktual dan aktual secara lebih mudah lewat ponsel pintar, tablet, maupun laptop. Dengan cara penggunaannya yang mudah, cukup masukkan akun pengguna pada aplikasi pembaca koran digital, Grameds dapat mengeksplor berbagai artikel menarik dan bermanfaat yang disediakan oleh edisi koran yang sedang dibaca. Tampilan menarik koran digital tanpa meninggalkan ciri khas koran cetak tentunya akan membuat Grameds semakin nyaman membacanya. Koran yang Grameds baca tak lagi tertuang dalam lembaran kertas, namun sudah berbentuk digital di gawai pintar. 2. Harga yang Lebih Terjangkau Grameds dapat memperoleh koran digital dengan harga yang lebih terjangkau apabila dibandingkan dengan versi koran cetak. Hal ini disebabkan oleh penerbitan koran digital yang lebih efisien tidak menggunakan kertas untuk sebagai wadah cetak membuat biaya produksi yang dikeluarkan untuk jauh lebih murah. Tentunya hal ini berimbas pada harga berlangganan koran digital yang jauh lebih murah dibandingkan koran cetak. Dalam berlangganan koran cetak pun seringkali terdapat kejutan dan penawaran menarik. Apabila Grameds beruntung, beberapa perusahaan koran digital biasanya memberikan berbagai diskon dan penawaran menarik bagi calon pelanggan yang hendak memulai berlangganan. Grameds tentu bisa menggunakan kesempatan ini untuk memperoleh harga yang lebih murah sehingga tidak perlu merogoh biaya lebih dalam. Grameds juga dapat memanfaatkan fitur voucher apabila sebelumnya Grameds telah mendapatkan kode promo dari perusahaan koran digital maupun situs penyedia layanan koran digital. Penggunaan kode promo ini tentu semakin menghemat pengeluaran Grameds, bukan? 3. Penyimpanan yang Lebih Efisien Beberapa koran cetak seringkali menumpuk di sudut rumah. Terkadang, tumpukan koran tersebut membuat pemandangan interior rumah menjadi kurang enak dipandang. Penyimpanan koran cetak yang sering menghabiskan ruang ini dapat disiasati dengan beralih berlangganan ke koran digital. Selain itu, Grameds yang ingin bepergian pun akan cukup repot jika harus menenteng koran cetak karena harus pula menyediakan tas tangan untuk membawanya. Koran digital menawarkan penyimpanan yang lebih efisien, sebab Grameds dapat menyimpannya pada aplikasi pembaca koran digital, seperti Gramedia Digital, tanpa harus melihatnya menghabiskan ruang penyimpanan di rak ataupun berserakan di sudut rumah. Grameds juga dapat mengakses koran digital di mana pun Grameds berada karena penyimpanan yang lebih mudah lewat aplikasi dalam gadget. Tak hanya satu gadget yang dapat mengakses koran digital milik Grameds karena Grameds dapat mengaksesnya di berbagai gadget lain selama menggunakan aplikasi dan akun yang sama. 4. Pencarian Kata Kunci yang Lebih Cepat dan Efisien Mungkin Grameds sering ingin mencari beberapa kata kunci yang sesuai dengan keperluan Grameds, entah untuk memperoleh rujukan tertentu maupun untuk mencari bacaan yang sesuai dengan hobi. Melalui fitur pencarian kata kunci yang ditawarkan saat membaca koran digital, Grameds dapat mencari berbagai kata kunci yang sesuai dengan kehendak Grameds secara lebih cepat dan praktis tanpa perlu membuka lembaran demi lembaran koran. 5. Pemesanan dan Pemrolehan Produk yang Lebih Praktis Dalam pencarian dan pemesanan koran yang diminati, Grameds dapat memperoleh kemudahan dengan memulai berlangganan koran versi digital karena lebih praktis apabila dibandingkan dengan koran versi cetak. Grameds tak perlu lagi repot-repot mengeluarkan biaya tambahan saat mencari koran ke toko buku, gerai koran ataupun lapak koran. Apabila berlangganan koran digital, tentu saja Grameds tak perlu lagi menunggu terlalu lama atas kiriman koran cetak hingga tiba di rumah. Cukup dengan membeli koran digital, Grameds dapat melakukan pemesanan yang jauh lebih praktis hanya dengan melakukan transaksi elektronik melalui transfer bank maupun dompek digital. Salah satu cara termudah adalah dengan mengakses koran digital lewat Gramedia Digital. Setelah transaksi berlangganan berhasil, Grameds dapat segera membaca berbagai konten koran digital yang telah dibayar melalui aplikasi pembaca koran digital. Tentu cara memperoleh koran digital ini sangat memudahkan Grameds karena tak perlu lagi harus repot harus keluar rumah sehingga dapat menghemat waktu lebih efisien. Cara Membaca Koran Digital di Gramedia Digital Grameds tak perlu merasa khawatir akan kesulitan dalam membaca koran digital yang tersedia di Gramedia Digital. Hanya dengan waktu yang sangat singkat, edisi koran digital pilihan Grameds dapat dibaca dengan segera melalui cara yang sangat mudah. Berikut kami rangkum langkah-langkah membaca koran digital melalui Gramedia Digital Buka dan masuk menggunakan akun pengguna; Pilih edisi koran digital yang akan dibeli lalu lanjut ke menu “Check out”; Pilih metode pembayaran yang akan dilakukan; Lanjutkan pembayaran; Koran digital yang telah dibeli akan terunduh secara otomatis atau dapat di cari di kolom “Cloud” di Koleksiku Gramedia Digital; Koran digital yang telah dibeli sudah siap dibaca. Setelah kita melihat berbagai fitur menarik, manfaat, dan keunggulan koran digital, kita juga telah membahas cara mudah membaca koran digital lewat website Gramedia Digital. Dengan ini, Grameds tak perlu lagi khawatir atau ragu untuk segera berlangganan koran digital sehingga akan tetap terus mendapatkan beragam informasi teraktual dan terfaktual. Penulis Savero Aristia Wienanto BACA JUGA Rahasia Super Hemat Baca Buku, Majalah, dan Koran Digital Sepuasnya Cara Mudah Bayar Berlangganan Gramedia Digital dengan Go-Pay Langkah Mudah Berlangganan Gramedia Digital secara Auto Renewal Lewat Aplikasi Langkah Mudah Berlangganan Paket Bundling Gramedia Digital x Cara Mudah Berlangganan Paket Premium Gramedia Digital ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Carilahinformasi dari berbagai media (majalah,koran,buku,dan internet)tentang deskripsi tanaman obat - 22220003 fitrieka7976 fitrieka7976 20.03.2019 SBMPTN Sekolah Menengah Pertama terjawab Carilah informasi dari berbagai media (majalah,koran,buku,dan internet)tentang deskripsi tanaman obat 1 Lihat jawaban Iklan Iklan Daftar Koran Naungan KG Media – Di era modern seperti sekarang, koran sebagai media untuk memperoleh informasi memegang peranan penting di tengah masyarakat. Dalam arus globalisasi yang semakin deras, keperluan untuk mengakses informasi yang kredibel merupakan hal yang mutlak. Ancaman hoax atau berita bohong yang mengintai setiap saat membuat kita perlu waspada dalam memilih media informasi yang akan kita akses. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk menghindari hoax adalah mencari informasi dari sumber terpercaya. Sumber informasi yang dapat kita akses pun tak lagi terbatas pada koran konvensional yang berbasis pada media cetak, namun kini kita sudah bisa mengakses informasi pada koran elektronik yang berbasis media digital. Dengan koran elektronik yang berbasis media digital ini, kita dapat memperoleh informasi secepat mungkin tentang berita yang telah lampau melalui website atau aplikasi yang bersangkutan tanpa harus membuka lembaran kertas pada edisi koran di hari sebelumnya. Selain itu, koran elektronik memudahkan kita untuk mencari informasi yang relevan sesuai kebutuhan kita melalui fitur pencarian tanpa perlu membuka satu per satu halaman koran. Hal lain yang menjadi daya tarik pada koran elektronik adalah kemudahan dalam mengakses topik yang diminati. Apabila Grameds tertarik pada berita seputar politik, teknologi, ataupun gaya hidup, koran elektronik telah memisahkan berbagai informasi sesuai dengan kategorinya masing-masing. Grameds hanya perlu membuka kolom kategori yang sesuai minat dan kebutuhan, lalu voi la! Bermacam-macam artikel sesuai dengan topik yang bersangkutan akan muncul. Pengertian KoranKoran Terbitan Kompas Gramedia yang Menempati Peringkat Terbaik di Indonesia1. Harian Kompas2. Kontan4. Tribun Network5. Koran Melalui Aplikasi Gramedia DigitalSyarat dan Ciri Koran yang Baik1. Unsur Publisitas2. Unsur Perioditas3. Unsur Aktualitas4. Unsur Universalitas5. Unsur Kontinuitas6. Penggunaan bahasa yang tepat7. Pembahasan yang lugas8. Pendasaran data yang faktual Pengertian Koran Newspapers Koran, yang biasa disebut pula sebagai surat kabar, adalah suatu produk penerbitan yang dari segi sifatnya ringan dan biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah dengan ciri-ciri buram dan lebar. Sebuah koran biasanya berisi berita-berita terkini tentang berbagai topik, mulai dari politik, hukum, gaya hidup, teknologi, olahraga, hingga ramalan cuaca. Secara bahasa, koran merupakan kata serapan dari bahasa Belanda krant dan bahasa Perancis courant. Pada umumnya, koran diterbitkan setiap hari dengan pengecualian hari libur, meskipun ada pula koran yang terbit dalam periode mingguan. Penerbitan koran pun dapat menyesuaikan jangkauan berita yang akan disampaikan, mulai dari lingkup lokal, nasional, bahkan internasional. Sering kali koran disandingkan dengan majalah yang biasa dicetak menggunakan kertas yang dijilid dan diterbitkan berkala, baik mingguan maupun bulanan. Perbedaan mendasar yang membedakan koran dengan majalah biasanya terletak pada kedalaman isu dan tema yang disampaikan. Kebanyakan majalah cenderung membahas suatu isu lebih mendalam dan berdasarkan tema tertentu, sementara koran cenderung membawa suatu isu dengan lebih ringan dan tidak terikat pada tema edisi terbit. Dalam proses penerbitan koran pun biasanya terdapat beberapa peran yang saling berkesinambungan. Mulai dari pemilik surat kabar sebagai penanggung jawab keberlangsungan dan arah serta tujuan medianya, redaktur sebagai jurnalis bertanggung jawab atas kepenulisan rubrik tertentu, editor sebagai penentu layak atau tidaknya suatu artikel yang akan terbit, hingga reporter yang memegang posisi utama dalam pencarian berita di lapangan. Dalam perkembangannya, koran tidak lagi bersifat konvensional dengan menggunakan media cetak berupa kertas. Seiring kemajuan teknologi, koran berevolusi menjadi bagian dari media digital sehingga cara mengaksesnya cukup dengan menggunakan ponsel pintar, tablet, maupun laptop. Keunggulan dari koran elektronik ini memberikan kemudahan akses bagi pembaca, mulai dari tahap pembelian produk, pencarian kata kunci, hingga penyimpanan. Melalui koran elektronik pembaca dapat membelinya dengan berlangganan pada penyedia layanan surat kabar melalui tranksasi online sehingga cukup praktis dilakukan. Lalu, pencarian kata kunci yang dibutuhkan oleh pembaca juga dapat dilakukan melalui mesin pencari yang disediakan aplikasi pembaca koran elektronik sehingga tidak perlu membuang waktu untuk mencari informasi yang dituju. Terakhir, koran elektronik yang telah dibaca dapat disimpan dengan baik pada ponsel, tablet, atau laptop tanpa harus menghasilkan limbah kertas sehingga pemanfaatan kertas dapat dilakukan dengan lebih efisien. Koran Terbitan Kompas Gramedia yang Menempati Peringkat Terbaik di Indonesia Kini hidup kita tak akan lepas dari informasi yang dibawa melalui koran. Oleh karena peranan koran, baik yang berbasis cetak maupun digital, memegang peranan besar dalam seperempat awal abad ke-21 ini, tentu kita dapat menemui berbagai media yang menawarkan berbagai infomasi. Di tengah persaingan berbagai media ini, kita tentunya perlu memilah media mana yang dapat kita percayai sebagai sumber informasi. Dalam artikel ini, kami telah merangkum lima rekomendasi media di bawah naungan KG Media yang dapat dijadikan rujukan Grameds dalam memperoleh informasi. Kompas Way, Jakob’s Legacy – 85 Tahun Jakob Oetama Kompas Way atau Cara Kompas tidak hanya kumpulan kode etik dan tuntunan moral, tetapi juga kiat agar tetap survive dan berkembang. Sebagai lembaga idealisme dan bisnis, sebagai bagian integral masyarakat, Kompas berusaha terus meraih kepercayaan trust masyarakatnya. Karena itu perubahan adalah keniscayaan. Di suatu zaman pernah sebagai anjing penjaga yang galak, di zaman lain sebagai anjing penurut dan sopan. Dalam kondisi zamannya, tanpa menutup kemungkinan polesan, Kompas Way jadi sumber rujukan kiat dan nilai yang ditransformasikan dan diwariskan para pendirinya lewat kata-kata yang mengajar dan perbuatan yang meninggalkan keteladanan dengan terus didialogkan dengan realitas. 1. Harian Kompas Koran yang satu ini tentu tidak asing lagi bagi Grameds. Sebagai surat kabar terbaik di Indonesia, Harian Kompas mengedepankan nilai-nilai terpercaya, akurat, dan mendalam. Dengan semboyan “Amanat Hati Nurani Rakyat”, Harian Kompas telah menjadi kiblat masyarakat dalam mencari informasi kredibel selama beberapa generasi. Harian Kompas berpusat di Jakarta dan diterbitkan oleh PT Kompas Gramedia Nusantara yang merupakan bagian dari Kompas Gramedia yang berdiri sejak 28 Juni 1965 di bawah komando P. K. Ojong dan Jakob Oetama. Harian Kompas tak hanya bergerak pada produk cetak, namun juga meliputi produk digital. Kini kita dapat mengakses berbagai informasi dari Harian Kompas melalui ePaper Kompas dengan cara berlangganan terlebih dahulu. Dengan tampilan seperti koran konvensional dengan modifikasi sehingga tampak lebih modern, produk digital Harian Kompas menyajikan kepada pembaca sebuah pengalaman membaca koran yang lebih nyaman melalui ponsel maupun tablet pintar. Dalam mengakses informasi pun pembaca dimudahkan untuk dapat mencari berita yang sesuai dengan kebutuhan lewat cara memilih tanggal edisi terbit. Grameds bisa langsung mengakses Harian Kompas secara daring di KOMPAS MENJADI PERKASA KARENA KATA MENJELANG pensiun pada tahun 2004, atas izin pimpinan, saya mengumpulkan bahan untuk menulis tentang sejarah Harian Kompas. Walaupun saya tidak mengikuti sejak kelahirannya pada tahun 1965, dan baru masuk tahun 1970, namun itu tak menjadi masalah dalam upaya pengumpulan bahan-bahan atau data yang dibutuhkan untuk penyusunan buku tersebut. 2. Berbeda dengan Harian Kompas yang menyajikan informasi, baik berupa cetak maupun elektronik, melalui tampilan khas koran, memberikan berbagai informasi kepada pembaca dalam bentuk beragam artikel daring pada media elektronik yang masing-masing berdiri sendiri. Grameds dapat memilih informasi sesuai kebutuhan dengan tampilan sebuah artikel tunggal tanpa perlu tercampur dengan artikel lain. Dengan tampilan seperti ini, dapat merilis berita up to date pada hari yang sama pasca kejadian tanpa perlu menunggu penerbitan di hari berikutnya sebagaimana koran pada umumnya menerbitkan berita terakual di edisi berikutnya. Di bawah naungan PT. Kompas Cyber Media yang bersemboyan “Jernih Melihat Dunia”, juga menyajikan beragam topik informasi yang tersebar dalam berbagai kategori, seperti News yang berisi kumpulan bermacam-macam berita teraktual, Money berisi kumpulan informasi bisnis, Bola yang berisi berita seputar dunia sepak bola, Lifestyle yang berisi berita terkait gaya hidup, Bisnis & Keuangan, Humaniora, Opini, Politik & Hukum, Sosok, Nama & Peristiwa, Nusantara, Metropolitan, dan berbagai macam kategori rubrik lainnya. 3. Kontan PT Granusa Mediatama di bawah Kompas Gramedia memiliki sebuah media yang berfokus utama di bidang ekonomika dan bisnis yang kini kita kenal sebagai Kontan. Dengan tabloid pertama yang terbit pada 30 September 1996, Kontan mulai memasuki persaingan media di Indonesia. Selain dua produk utama, yakni surat kabar harian Kontan dan tabloid mingguan Tabloid Kontan, Kontan juga mengelola portal berita online Portal daring Kontan menyediakan berbagai rubrik kategori mulai dari investasi, keuangan, peluang usaha, personal finance, hingga lifestyle sesuai dengan kebutuhan pembaca. Grameds dapat langsung membuka situs daring Kontan di 4. Tribun Network Tribun Network merupakan jaringan berbagai surat kabar di setiap daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Di bawah naungan KG Media, Tribun Network terbit setiap hari dengan mengangkat berbagai isu di setiap daerah yang tersebar di Indonesia. Dengan nama awal “Persda”, Tribun Network merintis dari yang awalnya hanya memiliki beberapa koran di daerah, di antaranya Serambi Indonesia yang beroperasi di Aceh, Pos Kupang di Kupang, Bernas di Yogyakarta, Bangka Pos di Bangka, Banjarmasin Post di Banjarmasin, dan Sriwijaya Post di Palembang. Seiring dengan berjalannya waktu, Persda berubah nama menjadi Tribun Network dan telah berhasil menerbitkan surat kabar dengan nama “Tribun”. Surat kabar bernama “Tribun” ini kemudian mulai diaplikasikan di beberapa surat kabar; seperti harian Tribun Kaltim di Kalimantan Timur, Tribun Jabar di Jawa Barat, Tribun Lampung di Lampung, Tribun Bali di Bali, dan Tribun Timur di Sulawesi Selatan. Salah satu surat kabar yang paling terkenal dari anggota Tribun Network ini ialah Warta Kota yang terbit di kawasan Jabodetabek dan berpusat di Jakarta. 5. Situs berita ini berada di bawah naungan PT. Tribun Digital Online yang merupakan bagian dari Tribun Network. Berita yang disediakan oleh bersumber pada 28 surat kabar daerah yang tergabung dalam Tribunnetwork. Berkantor pusat di Jakarta, tepatnya di Jalan Palmerah Selatan No 3, Jakarta Pusat, informasi yang disajikan oleh situs ini meliputi berbagai berita dalam cakupan regional, nasional, hingga internasional. Salah satu hal yang menarik dari Tribunnews adalah rubrik Tribuners dan Citizen Reporter yang memberikan kesempatan pada publik untuk berkontribusi. Kehadiran rubrik tersebut dapat diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat luas dalam menyampaikan gagasan berupa ide serta pengalamannya melalui kemasan berita kepada para pembaca. juga menyajikan halaman digital paper dari berbagai surat kabar yang terafiliasi dengan Tribun Network. Digital paper ini merupakan koran yang hanya terbit secara online dalam format digital tanpa adanya versi cetak. Hal ini berbeda dengan e-paper yang merupakan replika dari edisi cetak yang memiliki tampilan seperti koran konvensional Baca Koran Melalui Aplikasi Gramedia Digital Diera digital yang sudah semakin maju ini, kita bisa membaca koran, buku sampai majalah hanya melalui aplikasi. Salah satunya adalah melalui aplikasi Gramedia Digital. Selain lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan kertas, juga lebih praktis dan simple. Untuk bisa membaca koran atau majalan melalui handphone, Anda dapat mendowonload aplikasi gramedia digital berikut ini Play Store Gramedia Digital Appstore Gramedia Digital Syarat dan Ciri Koran yang Baik Closeup top view of a mid 20’s handsome guy having morning coffee and reading newspaper at a local coffee shop. He’s going through job ads and making some phone calls. Setelah kita melihat berbagai surat kabar naungan KG Media yang menduduki peringkat terbaik di Indonesia, kami mengajak Grameds untuk mencari tahu lebih banyak mengapa deretan surat kabar itu berhasil memperoleh posisinya sekarang. Pada dasarnya, terdapat beberapa syarat dan ciri yang membuat sebuah surat kabar dapat menarik banyak pembaca, terlebih bertahan dalam waktu yang relative cukup lama. Dalam memahami ciri-ciri koran yang baik, kita dapat terlebih dahulu menengok pendapat Karl Batwizch yang mengemukakan lima syarat bagaimana koran atau surat kabar dapat dikatakan baik, yakni harus memenuhi unsur publisitas, perioditas, aktualitas, universalitas, dan kontinuitas. 1. Unsur Publisitas Koran atau surat kabar harus diterbitkan untuk publik secara luas. Dengan kata lain, koran tersebut diterbitkan dengan maksud untuk menjangkau masyarakat umum tanpa mengecualikan siapa pun. Siapa saja berhak memperoleh informasi dari koran tersebut, termasuk dengan membeli dan membaca isinya. Apabila suatu penerbitan koran hanya menyebarkan produknya untuk kalangan tertentu, maka tentu informasi yang termuat di dalamnya tidak dapat tersebar secara luas untuk masyarakat umum. 2. Unsur Perioditas Koran atau surat kabar harus menerbitkan produknya secara berkala dalam periode waktu tertentu, entah itu harian maupun mingguan. Penerbitan ini harus bersifat terencana dan teratur, termasuk pada rincian waktu terbit, apakah suatu koran diterbitkan secara rutin pada pagi hari atau sore hari. 3. Unsur Aktualitas Koran atau surat kabar harus memuat informasi terbaru sesuai dengan fakta-fakta valid yang dapat dipertanggung jawabkan. Tentu apabila informasi yang ditawarkan sudah tidak relevan dengan perkembangan berakibat pada menurunnya jumlah pembaca. Di sini, suatu surat kabar perlu memperhatikan segala perkembangan isu yang ada di masyarakat sehingga tak perlu khawatir akan adanya informasi yang terlewat. 4. Unsur Universalitas Koran atau surat kabar harus berisi bermacam-macam topik sehingga tidak terbatas pada satu tema permasalahan saja. Misalnya, surat kabar tidak boleh hanya membahas isu seputar olahraga tanpa membahas isu lainnya. Surat kabar harus memuat beragam permasalahan yang relevan bagi masyarakat, seperti hukum, pendidikan, olahraga, teknologi, politik, sosial, budaya, gaya hidup, dan lain sebagainya. 5. Unsur Kontinuitas Koran atau surat kabar harus berisi informasi yang berkaitan antara berita satu dengan berita lainnya di setiap edisi penerbitan. Misalnya, pada edisi hari ini membahas soal sidang pertama kasus korupsi, maka pada edisi berikutnya surat kabar perlu melanjutkan informasi yang berkaitan, seperti perkembangan sidang selanjutnya soal kasus terkait. Selain karena memenuhi syarat-syarat di atas, suatu koran atau surat kabar perlu memperhatikan beberapa hal teknis yang akan membawa kesan sangat baik bagi pembaca, di antaranya 6. Penggunaan bahasa yang tepat Bahasa yang terlalu berat untuk pembaca umum akan membuat koran tidak menarik untuk dibaca. Bahasa yang ringan sekaligus formal merupakan standar umum yang bisa kita terapkan. 7. Pembahasan yang lugas Dalam membahas suatu topik, penulis artikel dalam surat kabar perlu mengemasnya dengan lugas tanpa bertele-tele, sehingga pembaca tidak merasa bosan dengan isi artikel. 8. Pendasaran data yang faktual Dalam memuat informasi dalam koran, penulis perlu mendasarkan diri pada fakta-fakta yang benar benar terjadi di lapangan sehingga tidak ada distorsi dalam penyampaian informasi pada pembaca. Dasar-Dasar Jurnalistik Buku Pegangan Wajib Para Jurnalis Buku ini memang ditulis secara sederhana dengan bahasa yang mudah dipahami oleh awam dan mereka yang baru belajar jurnalistik. Walaupun begitu, bagi yang telah lama berkutat dengan dunia jurnalistik, buku ini mengingatkan ulang akan dasar-dasar teori jurnalistik yang tidak lekang oleh zaman. Sebab, jurnalis adalah penggali dan pembawa kebenaran untuk disebarluaskan kepada siapapun Demikian kita telah membahas sederet koran naungan KG Media yang menempati peringkat terbaik di Indonesia. Berbagai hal yang menjadi hal wajib dalam surat kabar juga telah kita kupas satu per satu. Bagi Grameds yang tertarik untuk belajar dan terjun ke dunia jurnalistik bisa langsung mengakses berbagai buku yang Gramedia sediakan. Sekali lagi, jangan lupa untuk tetap mengakses berbagai informasi, baik dari media cetak maupun media elektronik , ya, Grameds! Penulis Savero Aristia Wienanto BACA JUGA Daftar Hari Libur Nasional Tahun 2022 8 Ucapan Selamat Pagi Dari Berbagai Bahasa di Dunia Kumpulan Contoh Cerpen Motivasi, Anak, Lucu dan Kehidupan Penemu Radio Sejarah Dan Biografi Guglielmo Marconi Fakta Unik Indonesia Yang Harus Kamu Tahu! Baca Ebooks Sepuasnya di Gramedia Digital, Langganan Yuk! 1 Carilah buku, majalah, atau internet yang menceritakan tentang perlawanan rakyat terhadap VOC. 😚Hallo adik-adik kali🥇 ini kita akan membahas pelajaran kelas 8, namun sebelum memulai silahkan untuk melihat jawaban dari mata pelajaran yang lainnya seperti . ⏩Jawaban satu BUKU IPS kelas 8 ⏩jawaban PELAJARAN KELAS 8 lengkapppp!! ⏩⭐ Download aplikasi terasedukasi PASTI NILAI 100
sejarah koran dan perkembangan media berita indonesia jaman dulu koran mulai beredar pada abad ke-17. koran asli pertama di Inggris dicetak pada tahun 1665. koran harian pertama yang sukses di Inggris dicetak pada tahun 1702. koran Amerika pertama dicetak pada tahun 1690. Itu disebut Publick Occurrences Both Forreign and Domestick. koran pertama di Kanada adalah Halifax Gazette pada tahun 1752. koran harian Amerika pertama diterbitkan pada tahun 1784. Di Inggris, koran Minggu pertama adalah British Gazette and Sun Monitor yang diterbitkan pada tahun 1780. Pada tahun 1785, Daily Universal Annals pertama kali diterbitkan. Pada 1788 namanya diubah menjadi The Times. Pada tahun 1814 The Times dicetak dengan mesin pres bertenaga uap untuk pertama kalinya. Pada tahun 1848 The Times menggunakan mesin cetak rotari dengan muka cetak melilit silinder untuk pertama kalinya. Sementara itu, Observer didirikan pada tahun 1791. The Daily Telegraph pertama kali diterbitkan pada tahun 1855. The Manchester Guardian didirikan pada tahun 1821. Berganti nama menjadi The Guardian pada tahun 1959. The Dominicus Times pertama kali diterbitkan pada tahun 1822. The Fiscal Times dimulai pada tahun 1888. Sementara itu, The News Of The Globe terbit tahun 1843. Sementara itu, koran Democracy of australia pertama terbit tahun 1803. Namanya Sydney Gazette and New South Wales Advertiser. koran menjadi jauh lebih umum di akhir abad ke-19. Pada abad ke-xviii dan awal abad ke-nineteen bea materai dibebankan pada koran, yang membuatnya mahal. Namun, pada tahun 1855 bea materai di koran dihapuskan dan menjadi lebih murah dan lebih umum. Pada pertengahan abad ke-nineteen koran, wartawan mulai menggunakan telegraf sebagai sarana untuk menyampaikan berita terbaru hari ini ke koran mereka dengan cepat. Kemudian pada tahun 1880, The New York Graphic menjadi koran pertama yang mencetak foto. Di Inggris, koran tabloid pertama adalah Grafik Harian yang diterbitkan pada tahun 1890. Pada tahun 1891, koran itu menjadi koran Inggris pertama yang mencetak foto. Pada abad ke-twenty, koran menjadi lebih umum. The Daily Mail pertama kali terbit pada tahun 1896, The Daily Limited pertama kali terbit pada tahun 1900 dan Daily Mirror mulai terbit pada tahun 1903. Pada tahun 1964 The Daily Herald menjadi The Lord’s day dan The Daily Star didirikan pada tahun 1978. Sedangkan The Dominicus Telegraph didirikan pada tahun 1961, dan pada tahun 1962 The Lord’due south solar day Times menjadi koran pertama yang menerbitkan suplemen warna hari Minggu. The Mail on Lord’s day dimulai pada tahun 1982. The Independent pertama kali diterbitkan pada tahun 1986. Juga pada tahun 1986, Today menjadi koran berwarna pertama di Inggris. Pada awal abad ke-20, Fleet Street adalah pusat industri koran Inggris. Namun, pada 1980-an pemilik koran pindah dari Armada Street. Pada saat itu teknologi komputer menggantikan metode pencetakan lama yang padat karya. Komisi Pengaduan Pers dibentuk pada tahun 1990. Metro, sebuah koran gratuitous untuk komuter pertama kali diterbitkan di Inggris pada tahun 1999. Kemudian pada tahun 2010, versi singkatan dari Independen yang disebut i diluncurkan Namun pada tahun 2011 The News Of The World berhenti terbit. DAFTAR ISI Sejarah Koran Di Indonesia Tokoh Utama dalam Jurnalisme Perkembangan Terbaru di Pers Sejarah Koran Di Indonesia Tokoh Utama dalam Jurnalisme Perkembangan Terbaru di Pers Carilah Informasi Dari Berbagai Media Majalah Koran Buku Dan Internet Sejarah Koran Di Indonesia sejarah koran di indonesia Belanda mendirikan koran pertama pada akhir abad kedelapan belas. Sebagian besar publikasi tidak terlalu peduli dengan peristiwa lokal, tetapi menerbitkan berita yang mereka terima dari Eropa. Pada tahun 1816, tahun ketika Belanda mengambil alih sekali lagi setelah peralihan singkat oleh Inggris, koran kepentingan umum lokal pertama didirikan, Bataviasche Courant . Nama itu diubah menjadi Javasche Courant tidak lama kemudian, dan koran ini diterbitkan terus menerus sampai pendudukan Jepang pada tahun 1942. Pada pertengahan abad kesembilan belas, sekitar 30 koran Belanda diterbitkan di pulau-pulau, sebagian besar di Dki jakarta, tetapi juga De Locomotief di Semarang, Mataram di Jogjakarta, dan De Preanger Bode di Bandung. Majalah Republic of indonesia pertama kali muncul pada pertengahan 1800-an. Sebuah majalah berbahasa Jawa, Bromartani , mulai terbit pada tahun 1855. Sebuah koran berbahasa Melayu bernama Soerat Kabar Bahasa Melajoe mulai terbit di Surabaya pada tahun 1856. Keduanya dibiayai oleh Belanda. koran pertama yang sepenuhnya berbahasa Republic of indonesia yang menyajikan berita republic of indonesia hari ini, Medan Prijaji Kedinasan, mulai terbit pada tahun 1907. koran lain di awal abad ini adalah Darmo-Kondo Surakarta, Jawa, Sinar Hindia Semarang, Java, Oetoesan Hindia Surabaya, Java, Oetoesan Borneo Pontianak, Kalimantan, Benih Mardika Medan, Sumatra, and Tjaja-Soematra Padang, Sumatera. Sirkulasinya kecil, seperti yang diharapkan di mana hanya lima persen dari populasi yang melek huruf dalam bahasa Indonesia, dan hanya ada sedikit iklan. Namun, koran awal ini menjadi alat komunikasi di antara gerakan nasionalis awal dan menyalakan api yang diciptakan oleh gerakan Budi Utomo yang didirikan pada tahun 1908. Budi Utomo High Endeavour pada awalnya mempromosikan nilai-nilai budaya Jawa dan mendorong akses ke pendidikan gaya Barat. Seiring berjalannya waktu, itu menjadi lebih politis, mempromosikan semangat nasionalis. Sekitar waktu yang sama, bisnis penerbitan yang berkembang di komunitas Tionghoa-Indonesia. Beberapa dari koran ini yang paling terkenal adalah Sin Po Dki jakarta, 1910, yang pernah beredar Ik Po Surakarta, 1904; dan Tjhoen Tjhiou Surabaya, 1914. koran lain yang berbasis di Surabaya, Sin Tit Po , dianggap sebagai pemimpin dalam gerakan nasionalis. Sebagian besar makalah ini diterbitkan dalam bahasa Melayu Batavia, bahasa Melayu yang dipengaruhi oleh dialek Hokkien bahasa Cina. Ik Po , bagaimanapun, menggunakan karakter Cina. Ketika Jepang menginvasi pulau-pulau itu pada tahun 1942, semua koran Belanda dan sebagian besar koran Democracy of indonesia dilarang. Pemerintah militer mendirikan beberapa koran, antara lain Djawa Shinbun di Djakarta dan Sinar Matahari di Jogjakarta. Sebuah pers bawah tanah bermunculan, Merah Putih di Surakarta menjadi salah satu publikasi yang paling terkenal. Kisah kebangkitan kesadaran nasional tidak terlepas dari sejarah pers. Wartawan dan nasionalis berada dalam hubungan yang erat; seringkali mereka adalah satu dan sama. Pada awal 2000-an, sebuah mitologi tetap hidup yang mengidentifikasi jurnalis dengan perjuangan, sebagai aktor dalam pers perjuangan pers perjuangan. Mitos ini berhadapan langsung dengan realitas baru jurnalis muda generasi pertama borjuasi kecil perkotaan yang makmur di masa Orde Baru diidentikkan dengan lingkungan konsumerisme perkotaan Indonesia yang sedang berkembang, bukan dengan gagasan perlawanan. Tokoh Utama dalam Jurnalisme Tokoh utama dalam jurnalisme Indonesia antara lain Goenawan Mohamad, pendiri majalah Tempo , penulis produktif, dan direktur Institut Kajian Arus Informasi Bebas. Juga, Mochtar Lubis l. 1922, yang dikenal luas karena novel-novel realistisnya yang membakar, mendirikan koran Republic of indonesia Raya 1949-74, yang ditutup oleh pemerintah. Dia adalah bagian penting dari oposisi liberal untuk Demokrasi Terpimpin Soekarno dan Orde Baru Soeharto dan dipenjara oleh kedua pemerintah. Perkembangan Terbaru di Pers “Semangat yang lebih berani muncul di Democracy of indonesia pada tahun 1994,” tulis A. Lin Neumann 11, sebuah semangat yang sebagian dipengaruhi oleh gerakan perlawanan internasional. Gerakan ini telah melanda sebagian besar Asia, pertama di Filipina, diikuti oleh Korea Selatan dan Taiwan, dan Thailand ketika menolak pemerintahan militer pada tahun 1992 dan mengalami perkembangan pers. Mungkin tak terelakkan bahwa Indonesia akan ambil bagian. Sebuah aspek penting dari beragam adegan penerbitan berkala kontemporer adalah berbagai sudut pandang. Penerbitan Islam sendiri mewakili spektrum sudut pandang yang luas. Media Dakwah , misalnya, mengkampanyekan negara Islam dan cita-cita politik Timur Tengah dengan jelas, sedangkan koran Jakarta Republika dengan berani kosmopolitan. Judul, “Komunikasi Islam”, sebuah bidang akademik yang diajarkan di universitas-universitas Islam swasta tertentu, menjadi saksi betapa pentingnya ditempatkan di kalangan Islam untuk mengkomunikasikan ide-ide mereka. Setelah reformasi, seorang jurnalis Republic of indonesia mengkategorikan pers dalam tiga cara koran “kemapanan” seperti Kompas dan Republika , koran yang lebih “agresif” seperti Rakyat Merdeka dan Jawa Pos , dan koran Islami “ekstrim” seperti Sabili. Mungkin keseimbangan di antara ini sedang bergeser. Pers pada tahun-tahun sebelumnya cenderung menampilkan banyak norma sosial orang Jawa yang santun—kehati-hatian, pengendalian diri, dan praktik mengatakan kebenaran dengan lembut. Pembaca terbiasa membaca yang tersirat. Jurnalisme agresif dapat, dengan standar ini, tampak tidak sensitif dan kasar, tetapi pers tampaknya semakin bergerak ke arah ini. Beberapa analis melihat transisi besar di media yang kurang jelas daripada kebebasan dari pembatasan pemerintah, tetapi mungkin lebih mengkhawatirkan. Jurnalisme cetak dari hari-hari awalnya berpegang pada citra kekuatan idealis yang mencari kebenaran. Citra ini juga terbawa dalam benak masyarakat, sehingga meskipun Commonwealth of indonesia tepat dicirikan sebagai budaya lisan, kata-kata tercetak cenderung memiliki wibawa dan wibawa. Akhir 1990-an adalah tahun-tahun industrialisasi media cetak yang pesat. Khususnya dalam hal media elektronik, arus masuk investasi asing yang besar mengubah gambaran media dengan cepat.
AyoMenulis Carilah sumber bacaan seperti buku, koran, majalah atau internet yang menjelaskan biografi dr. Sutomo. 1. Tuliskan secara singkat tentang perjuangan dr. Sutomo dalam menghadapi penjajah. 2. Baca dengan jelas dan berikan komentar (presentasikan) biografi dan kisah perjuangan dr. Sutomo tersebut di depan kelas. bWF3. 210 437 455 86 323 330 129 55 252

carilah informasi dari berbagai media majalah koran buku dan internet