Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 045044 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d783104c858b8ae • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Selainmembagikan bacaan surat surat pendek, disini kami akan melengkap surat pendek alquran dengan mp3 nya. Tujuannya adalah agar teman teman yang masih bingung dengan ejaan dari huruf yang kurang dipahami bisa mengerti dengan mendengarkan audionya. Disini kami akan membagikan 10 surat pendek yang mudah dihafal yang ada didalam Juz Amma.
Surat Al Zalzalah الزلزلة adalah surat ke-99 dalam Al Quran. Berikut ini terjemahan, asbabun nuzul, dan tafsir Surat Al Zalzalah. Surat ini terdiri dari 8 ayat. Termasuk Surat Makkiyah. Dinamakan surat Al Zalzalah yang berarti kegoncangan. Pada masa sahabat, banyak yang menamainya dengan nama Idza Zulzilat. Ada pula yang menamainya Al Zilzal. Ketiga nama ini diambil dari ayat pertama. Surat Al Zalzalah dan ArtinyaAsbabun NuzulTafsir Surat Al ZalzalahSurat Al Zalzalah ayat 1Surat Al Zalzalah ayat 2Surat Al Zalzalah ayat 3Surat Al Zalzalah ayat 4Surat Al Zalzalah ayat 5Surat Al Zalzalah ayat 6Surat Al Zalzalah ayat 7Surat Al Zalzalah ayat 8Penutup Tafsir Surat Al Zalzalah Berikut ini Surat Al Zalzalah dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا 1 وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا 2 وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا 3 يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا 4 بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا 5 يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ 6 فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ 7 وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ Idzaa zulzilatil ardlu zilzaalahaa. Wa akhrojatil ardlu atsqoolahaa. Waqoolal insaanu maalahaa. Yaumaidzin tuhadditsu akhbaarohaa. Bianna robbaka auhaalahaa. Yauma-idziy yashdurun naasu asytaataaliyurow a’maalahum. Famay ya’mal mitsqoola dzarrotin khoiroy yaroh. Wamay ya’mal mitsqoola dzarrotin syarroy yaroh ArtinyaApabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya. Dan manusia bertanya “Mengapa bumi menjadi begini?” Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang sedemikian itu kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balasan pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula. Asbabun Nuzul Mayoritas ulama berpendapat bahwa surat ini turun sebelum hijrah. Termasuk surat makkiyah. Namun ada pula sebagian ulama yang berpendapat bahwa surat ini turun setelah hijrah. Khususnya ayat 7 – 8. Ibnu Katsir, Sayyid Qutb dan Buya Hamka termasuk ulama yang berpendapat surat ini makkiyah. Sedangkan Syaikh Wahbah Az Zuhaili termasuk ulama yang berpendapat surat ini madaniyah. Dalam Tafsir Al Munir, Syaikh Wahbah Az Zuhaili menyebutkan asbabun nuzul Surat Al Zalzalah. Bahwa orang-orang kafir bertanya tentang hari kiamat dan hari perhitungan. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan surat ini. Menjelaskan kepada mereka tentang tanda-tanda hari kiamat agar mereka mengetahui bahwa hari kiamat itu hanya Allah yang tahu kapan datangnya. Ibnu Umar radhiyallahu anhu mengatakan terkait turunnya surat ini. “Idza Zulzilat turun sementara saat itu Abu Bakar radhiyallahu anhu sedang duduk menangis.” Secara umum, surat ini berbicara tentang kondisi mencekam hari kiamat. Mulai terjadinya gempa dan guncangan dahsyat di bumi hingga perginya manusia ke padang mahsyar hingga mendapat balasan atas sekecil apa pun perbuatannya. Baca juga Ayat Kursi Tafsir Surat Al Zalzalah Tafsir surat Al Adiyat ini kami sarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir dan Tafsir Al Misbah. Ia bukan tafsir baru melainkan ringkasan kompilasi dari tafsir-tafsir tersebut. Juga ditambah dengan referensi lain seperti Awwal Marrah at-Tadabbar al-Qur’an dan Khawatir Qur’aniyah. Surat Al Zalzalah ayat 1 إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat. Kata idzaa إذا digunakan Al Quran untuk sesuatu yang pasti akan terjadi. Berbeda dengan kata in إن yang biasa digunakan untuk sesuatu yang belum atau jarang terjadi. Dengan demikian, ayat ini mengisyaratkan bahwa keguncangan bumi ini pasti terjadi. Ibnu Abbas menafsirkan ayat ini. Yakni bumi bergerak dan bergetar di bagian bawahnya hingga menimbulkan gempa yang dahsyat. Surat Al Zalzalah ayat 2 وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya. QS. Al Zalzalah 2 Pengulangan kata al ardl الأرض pada ayat kedua ini menunjukkan bahwa guncangan atau gempa ini terjadi di seluruh wilayah bumi. Bukan hanya sebagian wilayah sebagaimana gempa bumi yang kita ketahui saat ini. Ibnu Katsir mengatakan bahwa sebagian ulama salaf menafsirkan, bumi mengeluarkan orang-orang mati dari dalam perutnya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ . وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ dan apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong. QS. Al Insyiqaq 3-4 Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran menjelaskan, hari itu adalah hari kiamat. Bumi bergetar dan berguncang dengan sekeras-kerasnya sehingga apa yang terkandung di dalamnya termuntahkan seluruhnya. Baik yang berupa jasad-jasad berbagai makhluk maupun barang tambang. Seakan-akan dengan termuntahkannya semua itu, bumi menjadi ringan dari beban-beban berat yang dikandungnya selama ini. Surat Al Zalzalah ayat 3 وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا Dan manusia bertanya “Mengapa bumi menjadi begini?” QS. Al Zalzalah 3 Manusia bertanya-tanya keheranan. Mereka heran mengapa terjadi guncangan hebat dan gempat dahsyat padahal sebelumnya bumi tenang-tenang saja. Manusia hidup nyaman di atasnya. Namun sekarang bumi berguncang hebat dan mengeluarkan semua isinya. Surat Al Zalzalah ayat 4 يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, QS. Al Zalzalah 4 Pertanyaan dan keheranan itu tidak berlangsung lama. Ia segera terjawab karena pada hari itu bumi menyampaikan beritanya. Yakni mengenai sebab keguncangan dahsyat tersebut. Bumi juga memberitakan apa yang terjadi di atas permukaanya. Tentang perbuatan manusia. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda sehubungan dengan ayat ini فَإِنَّ أَخْبَارَهَا أَنْ تَشْهَدَ عَلَى كُلِّ عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ بِمَا عَمِلَ عَلَى ظَهْرِهَا أَنْ تَقُولَ عَمِلَ كَذَا وَكَذَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَهَذِهِ أَخْبَارُهَا “Sesungguhnya berita bumi adalah bila ia mengemukakan persaksian terhadap setiap hamba laki-laki dan perempuan tentang apa yang telah dikerjakannya di atas permukaannya. Bumi mengatakan bahwa Fulan telah mengerjakan anu dan anu di hari anu. Demikianlah yang dimaksud dengan beritanya.” HR. Tirmidzi dan Ahmad, menurut Tirmidzi hasan shahih Sebagian ulama mengatakan bahwa akhbaarahaa أخبارها tidak berarti bumi berbicara. Tetapi memberikan isyarat yang dengannya manusia tahu apa makna beritanya. Sebagaimana lampu merah memberitakan harus berhenti dan lampu hijau memberitakan harus jalan. Surat Al Zalzalah ayat 5 بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang sedemikian itu kepadanya. QS. Al Zalzalah 5 Bumi bisa menceritakan beritanya karena Allah-lah yang memerintahkan dan mengizinkannya. “Yakni Tuhannya telah berfirman kepada bumi berbicaralah kamu’ maka bumi pun dapat berbicara,” kata Ibnu Abbas menjelaskan. Surat Al Zalzalah ayat 6 يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balasan pekerjaan mereka. QS. Al Zalzalah 6 Kata yashdur يصدر artinya keluar dari satu tempat berkumpul, baik untuk kembali ke tempat semula maupun menuju tempat lain. Ibnu Katsir menjelaskan, manusia kembali dari mauqif hisab tempat penghisaban dalam keadaan bercerai-berai dan bermacam-macam. Ada yang celaka, ada yang berbahagia. Yang celaka, karena melihat balasan amal mereka memasukkan ke neraka. Yang berbahagia, karena melihat balasan amal mereka memasukkan ke surga. Surat Al Zalzalah ayat 7 فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. QS. Al Zalzalah 7 Kata dzarrah ذرة digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang terkecil. Semut kecil pada awal kehidupannya disebut dzarrah. Biji sawi juga disebut dzarrah. Debu yang terlihat saat cahaya matahari menerobos melalui celah atau jendela juga disebut dzarrah. Kata yarah يره berasal dari kata ra’a رأى yang artinya melihat. Awalnya adalah melihat dengan mata kepala. Namun kata ini juga berarti mengetahui. Amal kebaikan sekecil apa pun, di akhirat nanti akan terlihat balasannya. Dan amal di sini tak hanya berupa perbuatan fisik tetapi juga pekerjaan hati termasuk niat. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengingatkan umatnya untuk tidak menyepelekan amal kebaikan sekecil apa pun. لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ Jangan sekali-kali kamu meremehkan sesuatupun dari kebaikan meskipun hanya menyambut saudaramu dengan wajah yang berseri-seri. HR. Muslim اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ Hindarilah neraka, sekalipun dengan menyedekahkan sebutir kurma. HR. Bukhari فَلْيَتَّقِيَنَّ أَحَدُكُمُ النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ Maka hendaklah kalian menghindari neraka, sekalipun dengan menyedekahkan sebutir kurma. Jika tidak mampu, maka dengan mengucapkan kalimat thayyibah. HR. Bukhari Surat Al Zalzalah ayat 8 وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula. QS. Al Zalzalah 8 Demikian pula amal keburukan sekecil apa pun, di akhirat nanti akan terlihat balasannya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengingatkan umatnya untuk tidak meremehkan dosa, meskipun itu dosa kecil. يَا عَائِشَةُ إِيَّاكِ وَمُحَقَّرَاتِ الأَعْمَالِ فَإِنَّ لَهَا مِنَ اللَّهِ طَالِبًا Hai Aisyah, jauhilah dosa-dosa kecil, karena sesungguhnya kelak Allah akan menuntutnya. HR. Ibnu Majah, Ad Darimi dan Ibnu Hibban إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ Hindarilah dosa-dosa kecil, karena sesungguhnya dosa-dosa kecil itu bila menumpuk pada diri seseorang, niscaya ia akan membinasakannya. HR. Ahmad dan Baihaqi Baca juga Isi Kandungan Surat Al Zalzalah Penutup Tafsir Surat Al Zalzalah Sayyid Qutb menyebut surat ini mengguncang hati. Bagaimana tidak, bagi orang yang memahami isinya dan mengetahui kedalaman bahasanya, terbayang betapa dahsyat saat kiamat tiba. Bumi berguncang sehebat-hebatnya dan mengeluarkan segala isinya. Lalu setelah manusia dibangkitkan dan dihisab, mereka berhamburan dalam berbagai kondisinya. Ada yang menampakkan wajah-wajah ceria. Ada yang menampakkan wajah-wajah penuh derita. Pada hari itu semua manusia mengetahui balasan amalnya. Sekecil apa pun amal itu. Baik sekecil debu maupun lebih kecil lagi, semua ada balasannya. Maka mereka yang wajahnya ceria, karena melihat balasan amal kebaikannya yang membawa ke surga. Sedangkan mereka yang wajahnya penuh derita, karena melihat amal keburukannya yang menyeret ke neraka. Demikian Surat Al Zalzalah mulai dari terjemahan, asbabun nuzul hingga tafsirnya. Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq-Nya sehingga kita memperbanyak amal kebaikan dan menghindari keburukan, sekecil apa pun itu. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
ArtiPerkata Surat Al-Maidah Ayat 32 Lengkap Dengan Latin, Terjemah Bahasa Indonesia dan Inggris. Ridpir.ID – Pembahasan selanjutnya adalah arti perkata surat Al-Ma’idah ayat 32, yang mana pada ayat dijelaskan larangan membunuh sesama manusia yang bukan karena qishas. Seperti zina setelah menikah, membajak jalan (qath’uth thariq), murtad dsb.
Listento Mp3 Al Quran Yasser Al Failakawi Download and seven more episodes by Terjemah Al-quran Tafsir Hadits Surah Ayat Tajwid, Hukum Fikih Mp3 Download Artikel Islam, free! No signup or install needed. Az-Zalzalah : Download : 100: Al-'Adiyat : Download : 101: Al-Qari'ah : Download : 102: At-Takathur : Download : 103: Al-'Asr :
AlQori’ah, Al’Adiyat, Al Zalzalah, Al Bayyinah, Al Qodr, Al’Alaq, AtTien, Al Insyiroh, Ad-Dhuha. STANDAR ISI. Menjelaskan pengertian Ilmu Tajwid dan menerapkan hukum bacaan Ta’awwudz dan Basmalah, Nun mati dan Tanwin serta hukum bacaan Mim mati dalam al-Quran surat al-Fatihah sampai surat At-Takatsur.
Yy2M6NP. 400 470 147 239 426 157 215 196 143