DaftarSurat Al-Quran dengan Juz, Jumlah Ayat Secara Berurutan + File Excel. Ridwan Pirmansah. 9 Februari 2020 11 Februari 2020. Daftar Urutan Nama - Nama Surat dalam Al-Quran dengan Juz dan Jumlah Ayat Secara Berurutan dalam bentuk tabel juga tersedia file excel yang dapat sobat download Surah Al-Anfal: 60: Mekkah: 84: 31: Surah Luqman:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْۢ بَعْدُ وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا مَعَكُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ مِنْكُمْۗ وَاُولُوا الْاَرْحَامِ بَعْضُهُمْ اَوْلٰى بِبَعْضٍ فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ﴿٧٥﴾ wallażīna āmanụ mim ba'du wa hājarụ wa jāhadụ ma'akum fa ulā`ika mingkum, wa ulul-ar-ḥāmi ba'ḍuhum aulā biba'ḍin fī kitābillāh, innallāha bikulli syai`in 'alīm Dan orang-orang yang beriman setelah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka mereka termasuk golonganmu. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat menurut Kitab Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 75 Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa Ibnuz Zubair berkata, “Dahulu seseorang biasa mengikat janji dengan kawannya, Kamu akan mewarisi aku dan aku pun akan mewarisimu.’ Lalu turunlah ayat,’...Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat menurut Kitab Allah....”Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah mempersaudarakan antara az-Zubair ibnul-’Awwam dengan Ka’ab bin Malik. Kata az-Zubair, Aku melihat Ka’ab menderita luka-luka dalam Perang Uhud, maka aku berkata, Sekiranya ia meninggal dunia, niscaya aku akan mewarisinya.’ Maka turunlah ayat ini,...’. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat menurut Kitab Allah.... “ Maka setelah itu harta warisan menjadi hak kaum kerabat, dan sistem pewarisan dari hubungan persaudaraan tersebut berhenti.”
Artinya Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. Baca juga: Surat An Nisa ayat 59 Tafsir Surat Al Isra Ayat 32. Tafsir Surat Al Isra ayat 32 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Munir. Harapannya, agar ringkas dan mudah dipahami.
وَاَعِدُّوۡا لَهُمۡ مَّا اسۡتَطَعۡتُمۡ مِّنۡ قُوَّةٍ وَّمِنۡ رِّبَاطِ الۡخَـيۡلِ تُرۡهِبُوۡنَ بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمۡ وَاٰخَرِيۡنَ مِنۡ دُوۡنِهِمۡ‌ ۚ لَا تَعۡلَمُوۡنَهُمُ‌ ۚ اَللّٰهُ يَعۡلَمُهُمۡ‌ؕ وَمَا تُـنۡفِقُوۡا مِنۡ شَىۡءٍ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ يُوَفَّ اِلَيۡكُمۡ وَاَنۡـتُمۡ لَا تُظۡلَمُوۡنَ‏ Wa a'idduu lahum mastata'tum min quwwatinw wa mirribaatil khaili turhibuuna bihii 'aduwwal laahi wa 'aduwwakum wa aakhariina min duunihim laa ta'lamuu nahum Allaahu ya'lamuhum; wa maa tunfiquu min shai'in fii sabiilil laahi yuwaf failaikum wa antum laa tu Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizhalimi dirugikan. Juz ke-10 Tafsir Usai memerintahkan agar Nabi Muhammad memberi tindakan keras bahkan sampai mengusir Yahudi Bani Quraidhah yang telah merusak perjanjian, maka ayat ini memerintahkan agar mempersiapkan kekuatan semaksimal mungkin untuk menghadapi kemungkinan buruk atau balas dendam dari mereka. Dan karena itu, persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka yang terbukti secara nyata memusuhi Islam, dengan mengerahkan kekuatan apa saja yang kalian miliki dan dari pasukan berkuda yang memang dipersiapkan untuk berperang. Persiapan kekuatan secara maksimal tersebut bertujuan agar dapat menggentarkan musuh Allah, musuh kalian dan juga untuk menggentarkan orang-orang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya baik disebabkan oleh kemunafikannya maupun musuh-musuh Islam yang belum tampak permusuhannya; tetapi Allah senantiasa mengetahuinya, kapan dan di mana saja. Disebabkan sebuah perjuangan di jalan Allah itu membutuhkan biaya besar, maka redaksi berikutnya berisi anjuran untuk mengeluarkan infak apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup bahkan berlipat ganda asalkan ikhlas kepada kalian dan kalian tidak akan dizalimi, yakni dirugikan atau dikurangi sedikit pun balasan kebaikannya. Untuk menghadapi pengkhianatan kaum Yahudi dan persekongkolan mereka dengan kaum musyrikin dengan tujuan menghancurkan kaum Muslimin, Allah memerintahkan pada ayat ini agar kaum Muslimin menyiapkan kekuatan guna menghadapi musuh-musuh Islam, baik musuh yang nyata mereka ketahui, maupun yang belum menyatakan permusuhan-nya secara terang-terangan. Yang harus dibina lebih dahulu adalah kekuatan iman yang akan menjadikan mereka percaya dan yakin bahwa mereka adalah pembela kebenaran, penegak kalimah Allah di muka bumi dan mereka pasti menang dalam menghadapi dan membasmi kezaliman dan keangkara-murkaan. Kekuatan iman yang sempurna inilah yang dapat membina kekuatan mental yang selalu ditanamkan pada hati segenap rakyat agar mereka benar-benar menjadi bangsa yang tangguh dan perkasa dalam menghadapi berbagai macam kesulitan dan cobaan. Bangsa yang kuat mentalnya tidak akan dapat dikalahkan oleh bangsa lain bagaimana pun sempurnanya peralatan dan senjata mereka. Hal ini telah dibuktikan dalam Perang Badar di mana tentara kaum musyrikin yang jauh lebih besar jumlah dan persenjataannya dapat dipukul mundur oleh tentara Islam yang sedikit jumlahnya dan amat kurang persenjataannya, tetapi memiliki mental yang kuat dan iman yang teguh. Di samping kekuatan iman/mental mereka, harus pula dipersiapkan kekuatan fisiknya karena kedua kekuatan ini harus digabung menjadi satu, kekuatan fisik saja akan kurang keampuhannya bila tidak disertai dengan kekuatan mental. Demikian pula sebaliknya kekuatan mental saja tidak akan berdaya bila tidak ditunjang oleh kekuatan fisik. Allah memerintahkan agar kaum Muslimin mempersiapkan tentara berkuda yang ditempatkan pada tempat strategis, siap untuk menggempur dan menghancurkan setiap serangan musuh dari manapun datangnya. Pada masa Nabi pasukan berkuda inilah yang amat strategis nilainya dan amat besar keampuhannya. Suatu negeri yang mempunyai pasukan berkuda yang besar akan disegani oleh negeri-negeri lain, dan negeri lain itu akan berpikir lebih dulu bila akan menyerang negeri itu. Pada masa sekarang pasukan berkuda kavaleri telah digantikan oleh pasukan tank baja, masalah peperangan pada masa kini sudah lain corak dan bentuknya dari peperangan masa dulu. Alat senjata yang dipergunakan sudah beragam pula, berupa armada udara, armada laut, bahkan sampai memper-gunakan persenjataan yang sangat canggih. Jika pada masa Nabi Muhammad saw. Allah memerintahkan agar mempersiapkan pasukan berkuda, maka pada masa sekarang kaum Muslimin harus mempersiapkan berbagai senjata modern untuk mempertahankan negaranya dari serangan musuh. Sebagaimana diketahui senjata-senjata modern sekarang ini adalah hasil dari kemajuan teknologi. Maka umat Islam wajib berusaha mencapai ilmu pengetahuan setinggi-tingginya dan menguasai teknologi dan selalu mengikuti perkembangan dan kemajuannya. Untuk mencapai ilmu dan teknologi yang tinggi kita memerlukan biaya yang sangat besar. Kita wajib mempercepat kemajuan ekonomi dan memperbesar penghasilan rakyat. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat menafkahkan sebagian hartanya untuk kepentingan dan pertahanan negaranya. Suatu negara yang kuat mentalnya, kuat pertahanannya, dan kuat pula perekonomiannya pasti akan disegani oleh negara lain dan mereka tidak berani memusuhinya apalagi menyerangnya. Inilah yang dituntut Allah dari kaum Muslimin. Anjuran menafkahkan harta fi sabilillah terdapat dalam beberapa ayat dalam Al-Qur'an di antaranya firman Allah Dan infakkanlah hartamu di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan diri sendiri ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. al-Baqarah/2 195 Dan firman Allah swt Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari rida Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun pun memadai. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. al-Baqarah/2 265 Allah menjanjikan pahala yang besar kepada setiap orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, dan dia tidak akan dirugikan sedikit pun karena menafkahkan hartanya. Sebaliknya perbuatan itu akan mendapat pahala yang berlipat ganda. sumber Keterangan mengenai QS. Al-AnfalSurat Al Anfaal terdiri atas 75 ayat dan termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, karena seluruh ayat-ayatnya diturunkan di Madinah. Surat ini dinamakan Al Anfaal yang berarti harta rampasan perang berhubung kata Al Anfaal terdapat pada permulaan surat ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surat ini ialah tentang harta rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas surat ini diturunkan berkenaan dengan perang Badar Kubra yang terjadi pada tahun kedua hijrah. Peperangan ini sangat penting artinya, karena dialah yang menentukan jalan sejarah Perkembangan Islam. Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum musyrikin yang berjumlah besar, dan berperlengkapan yang cukup, dan mereka dalam peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta rampasan perang itu, maka kemudian Allah menurunkan ayat pertama dari surat ini.

Lihatsaja Kajian Kitab Asbabun Nuzul, Surat Al Baqarah Ayat 44 (No: 005) ini yang begitu mengesnakan, peristiwa yang patut untuk kita kenang dan tidak kita lupakan begitu saja. Dalam dakwah dan perjalanannya sering kali orang kurang melihat Gus Dur dari sisi ulama salaf yang mempuni, beliau lebih dilihat dari tokoh pluralisme yang menjunjung

Ayat 47, yaitu firman Allah ta’ala, “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi orang dari jalan Allah. Dan ilmu Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.” al-Anfaal 47 Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir meriwayatkan dari Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhiy bahwa ketika kaum Quraisy berangkat dari Mekah menuju Badar, mereka membawa serta para penyanyi wanita dan gendang. Maka Allah menurunkan firman-Nya, “”Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya…” 164 Ayat 49, yaitu firman Allah ta’ala, “Ingatlah, ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata “Mereka itu orang-orang mu’min ditipu oleh agamanya”. Allah berfirman “Barang-siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.” al-Anfaal 49 Sebab Turunnya Ayat Dalam al-Mu’jamul Ausath, ath-Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Abu Hurairah bahwa ketika Allah menurunkan firman-Nya kepada Nabi saw. di Mekah, “Golongan ini pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” al-Qamar 45 Umar ibnul-Khaththaab bertanya, “Rasulullah, golongan apa?” Hal itu sebelum terjadi Perang Badar. Ketika pecah Perang Badar dan kaum Quraisy kalah, aku pun memandang Rasulullah yang sedang menatap bekas-bekas mereka dalam keadaan menghunus pedang dan berucap, “Golongan ini pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” al-Qamar 45 Jadi, ayat itu mengenai Perang Badar. Lalu Allah menurunkan firman-Nya mengenai mereka, “Sehingga apabila Kami timpakan siksaan...” al-Mu’minuun 64 Juga menurunkan ayat, “Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan ingkar...” Ibrahim 28 Rasulullah melempar mereka, dan lemparan itu mengenai mereka semua, menimpa mata dan mulut mereka, sampai-sampai ada yang terbunuh ketika dia sibuk membersihkan mata dan mulutnya. Maka Allah menurunkan firman-Nya, “…dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar...” al-Anfaal 17 Dan Dia menurunkan firman-Nya tentang Iblis, “…Maka ketika kedua pasukan itu telah saling melihat berhadapan, setan balik ke belakang...” al-Anfaal 48 Utbah bin Rabi’ah serta beberapa orang musyrik yang lain berkata pada waktu Perang Badar, “Orang-orang ini telah ditipu oleh agama mereka!” Maka Allah menurunkan ayat. “Ingatlah, ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata “Mereka itu orang-orang mu’min ditipu oleh agamanya...” al-Anfaal 49 Ayat 55, firman Allah ta’ala, “Sesungguhnya binatang makhluk yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.“ al-Anfaal 55 Sebab Turunnya Ayat Abusy Syaikh meriwayatkan dari Sa’id ibnuz-Zubair bahwa ayat, “Sesungguhnya binatang makhluk yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.” turun tentang enam orang Yahudi, salah satunya bernama Ibnu Tabut. 166 Ayat 58, yaitu firman Allah ta’ala, “Dan jika kamu khawatir akan terjadinya pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.” al-Anfaal 58 Sebab Turunnya Ayat Abusy Syaikh meriwayatkan dari Ibnu Syihab, ia berkata, “Jibril menemui Rasulullah dan berkata, Engkau telah meletakkan senjata padahal kita masih hendak memburu musuh?! Keluarlah, sesungguhnya Allah telah memerintahkanmu untuk memerangi Quraizhah.’ Dan Allah menurunkan firman-Nya mengenai mereka, “Dan jika kamu khawatir akan terjadinya pengkhianatan dari suatu golongan….” 167 Ayat 64, yaitu firman Allah ta’ala, “Hai Nabi, cukuplah Allah menjadi Pelindung bagimu dan bagi orang-orang mu’min yang mengikutimu.” al-Anfaal 64 Sebab Turunnya Ayat Al-Bazzar meriwayatkan dengan sanad yang lemah melalui jalur Ikrimah dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Ketika Umar masuk Islam, orang-orang musyrik berkata satu sama lain, Sekarang mereka telah setara dengan kita.’ Dan Allah pun menurunkan firman-Nya, “Hai Nabi, cukuplah Allah menjadi Pelindung bagimu dan bagi orang-orang mu’min yang mengikutimu.'” Atsar ini dikuatkan dengan beberapa riwayat lain. 168 Ath-Thabrani dan lain-lain meriwayatkan dari jalur Sa’id ibnuz-Zubair bahwa Ibnu Abbas berkata, “Ketika 39 lelaki dan wanita masuk Islam lalu Umar pun masuk Islam sehingga jumlah mereka menjadi empat puluh, turun firman-Nya, “Hai Nabi, cukuplah Allah menjadi Pelindung bagimu dan bagi orang-orang mu’min yang mengikutimu.'” 170 Abus Syaikh meriwayatkan dari Sa’id ibnul-Musayyab bahwa ketika Umar masuk Islam, Allah menurunkan ayat mengenai keislamannya, “Hai Nabi, cukuplah Allah menjadi Pelindung bagimu dan bagi orang-orang mu’min yang mengikutimu.” 171 Ayat 65, yaitu firman Allah ta’ala, “Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu’min untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.” al-Anfaal 65 Sebab Turunnya Ayat Ishaq bin Raahawaih, dalam al-Musnad-nya, meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Ketika Allah mewajibkan agar setiap orang menghadapi sepuluh musuh, mereka merasa keberatan. Maka Allah pun meringankannya sampai satu lawan dua. Lalu Allah menurunkan ayat, “…Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh…,’ hingga akhir ayat.” 172 Ayat 67, firman Allah ta’ala, “Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki pahala akhirat untukmu. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” al-Anfaal 67 Sebab Turunnya Ayat Ahmad dan lain-lain meriwayatkan dari Anas bahwa Nabi saw. bermusyawarah dengan kaum muslimin mengenai tindakan apa yang akan diambil terhadap para tawanan dalam Perang Badar. Beliau bersabda, Sesungguhnya Allah telah memberi kalian kuasa penuh atas diri mereka.” Umar ibnul-Khaththab berdiri dan berkata, “Rasulullah, penggal saja leher mereka!” Akan tetapi, setelah mendengar perkataan Umar yang seperti itu beliau berpaling. Lalu Abu Bakar berdiri dan mengatakan, “Menurut kami, Anda sebaiknya memaafkan mereka dan menerima tebusan mereka.” Beliau memaafkan mereka dan menerima uang tebusan. Maka Allah menurunkan ayat 68, “Sekiranya tidak ada ketetapan terdahulu dari Allah,…” 173 Ahmad, at-Tirmidzi, dan al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, “Pada waktu Perang Badar, ketika para tawanan dihadapkan kepada beliau, Rasulullah bertanya, Apa pendapat kalian tentang para tawanan ini?’ Maka turunlah ayat Al-Qur’an sesuai pendapat Umar, “Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi…,’ hingga akhir ayat.” 174 At-Tirmdizi meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. bersabda, “Barang-barang ghanimah rampasan perang tidak halal bagi seorang pun sebelum kalian. Barang-barang itu sejak dulu dilahap api yang menyambar turun dari langit.” Tapi pada waktu Perang Badar, kaum muslimin memungut barang-barang ghanimah sebelum dihalalkan bagi mereka. Maka Allah menurunkan ayat, “Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil.” al-Anfaal 68 Ayat 70, yaitu firman Allah ta’ala, “Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu “Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu”. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” al-Anfaal 70 Sebab Turunnya Ayat Dalam al-Mu’jamul Ausath, ath-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa al-Abbas berkata, “Demi Allah, mengenai dirikulah ayat itu turun; yaitu ketika aku memberi tahu Rasulullah bahwa aku masuk Islam dan aku minta beliau memberiku sesuatu dengan harga dua puluh uqiyah yang ada di tanganku, maka beliau memberiku dua puluh budak yang semuanya dapat memperdagangkan harta bendaku, di samping ampunan Allah yang aku harapkan.” 176 Ayat 73, firman Allah ta’ala, “Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu hai para muslimin tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu , niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” al-Anfaal 73 Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir dan Abusy Syaikh meriwayatkan dari as-Suddi dari Abu Malik bahwa seorang lelaki berkata, “Kita memberi warisan kepada kaum kerabat kita yang musyrik.” Maka turunlah ayat,”“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain….” 177 Ayat 75, yaitu firman Allah ta’ala, “Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu juga. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” al-Anfaal 75 Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa Ibnuz Zubair berkata, “Dahulu seseorang biasa mengikat janji dengan kawannya, Kamu akan mewarisi aku dan aku pun akan mewarisimu.’ Lalu turunlah ayat, ”…Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat di dalam kitab Allah…'” 178 Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari jalur Hisyam bin Urwah dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah mempersaudarakan antara az-Zubair ibnul-Awwam dengan Ka’ab bin Malik. Kata az-Zubair, Aku melihat Ka’ab menderita luka-luka dalam Perang Uhud, maka aku berkata, Sekiranya ia meninggal dunia, niscaya aku akan mewarisinya.’ Maka turunlah ayat ini, …Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat di dalam kitab Allah….” Maka setelah itu harta warisan menjadi hak kaum kerabat, dan sistem pewarisan dari hubungan persaudaraan tersebut berhenti.” 179 164. Ini dikatakan oleh al-Qurthubi 4/2952. Katanya, “Lalu ketika mereka sampai di Juhfah, Khaffaaf al-Kinaani yang merupakan sahabat Abu Jahal mengirim kepadanya banyak hadiah yang diantarkan oleh seorang putranya, seraya berpesan, Kalau kamu menghendaki, aku akan kirim bala bantuan pasukan. Atau kalau kamu mau, aku akan membantumu dengan diriku sendiri bersama kaumku yang kuat.’ Abu Jahal menjawab, Kalau kami memerangi Allah sebagaimana diklaim Muhammad, maka demi Allah kami tidak akan kuat melawan-Nya. Tapi kalau kami memerangi manusia, demi Allah kami adalah kekuatan yang amat tangguh untuk menghadapi mereka. Demi Allah, kami tidak akan mundur dari memerangi Muhammad sebelum kita sampai di Badar. Di sana kita akan minum-minum arak dan mendengarkan dendang para penyanyi, sebab Badar adalah salah satu pusat keramaian dan salah satu pasar bangsa Arab. Dengan begitu, bangsa Arab akan mendengar berita penyerbuan kita sehingga mereka akan gentar kepada kita untuk selamanya.” Kisah ini dituturkan pula oleh Ibnu Katsir secara ringkas 2/420. 165. Diriwayatkan oleh ath-Thabrani 9/58 dalam al-Mu’jamul Ausath, dan riwayat ini lemah. Ibnu Katsir 2/422 mengatakan bahwa mereka adalah sejumlah kaum munafik di Mekah; mereka mengatakannya pada waktu Perang Badar. Asy-Sya’bi berkata, “Sejumlah penduduk Mekah sudah masuk Islam, dan pada waktu terjadi Perang Badar mereka ikut pergi bersama kaum musyrikin. Ketika melihat jumlah kaum muslimin yang sedikit, mereka pun mengatakan, Mereka telah ditipu oleh agama mereka.'” Mengenai diri mereka telah disinggung pada ayat 97 surah an-Nisaa’. 166. Kata al-Qurthubi 4/2957, “Mereka adalah Bani Quraizhah dan Bani Nadhir—menurut pendapat Mujahid—yang melanggar perjanjian dengan Rasulullah dan membantu kaum musyrikin Mekah dengan persenjataan lalu meerka meminta maaf dan berkata, Kami telah lupa.’ Maka Rasulullah pun mengikat perjanjian lagi dengan mereka, kemudian mereka lagi-lagi melanggar perjanjian tersebut pada waktu pecah Perang Khandaq.” 167. Kata al-Qurthubi 4/2958, “Ayat ini turun mengenai Bani Quraizhah dan Bani Nadhir. Ath-Thabrani meriwayatkannya dari Mujahid.” 168. Disebutkan oleh al-Haitsami dalam Majma’uz Zawaa’id 9/62. Katanya, “Diriwayatkan oleh ath-Thabrani, dalam sanadnya terdapat an-Nadhr bin Umar, seorang yang matruuk.” Al-Qurthubi berkata, “Ibnu Abbas berkata, Ayat ini turun tentang masuk Islamnya Umar.'” 169. Ibid. 170. Disebutkan oleh al-Qurthubi 4/2969 dan ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabiir 12/60, dan dia menyebutkan cacat sanadnya karena terdapat Ishaq al-Kahili, seorang pendusta. 171. Disebutkan oleh Ibnu Katsir 4/429, “Hal ini kurang tepat karena ayat ini surah Madaniyyah sedangkan keislaman Umar adalah di Mekah setelah hijrah ke Habasyah dan sebelum hijrah ke Madinah.” Wallahu a’lam.“ 172. Disebutkan oleh Ibnu Katsir 4/429. Lihat Fathul Baari 8/312 dan Tafsir al-Qurthubi 4/2971. 173. Ibnu Jarir 10/29-30 dan Ahmad 3/343. 174. Hadits munqathi’. Disebutkan oleh at-Tirmidzi 3085 dalam al-Jihaad, dan al-Hakim 2/329. 175. Hadits shahih. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi 3085 dalam at-Tafsiir dan Ahmad 2/252. Ibnu Katsir 2/432 telah menyebutkan hadits ini, dan di samping itu menyebutkan pula riwayat-riwayat sebelumnya. Lihat ad-Durrul Mantsuur 3/220. 176. Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath 8/104. Al-Qurthubi 4/2978 menulis bahwa Ibnu Abbas berkata, “Para tawanan dalam ayat ini adalah Abbas dan rekan-rekannya, yang mengatakan kepada Nabi saw., Kami telah beriman kepada apa yang engkau bawa, dan kami bersaksi bahwa engkau adalah rasul Allah. Sungguh kami akan membela dirimu di hadapan kaummu.’ Maka turunlah ayat ini. Ibnu Katsir 2/432 menulis bahwa tawanan Perang Badar yang paling besar uang tebusannya adalah al-Abbas bin Abdul Muththalib. Sebabnya, dia orang kaya raya. Dia menebus dirinya dengan seratus uqiyah emas. Hadits ini aslinya terdapat dalam Shahih Bukhari 5/109. Al-Qurthubi menulis 4/2985 bahwa Allah telah menjadikan kaum Muhajirin dan Anshar–dan bukan orang-orang lain–sebagai para pelindung dalam agama-Nya, dan Dia menjadikan kaum kafir sebagai pelindung satu sama lain. 177. Ibnu jarir 10/55. Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Usaamah bin Zaid bahwa Nabi saw. bersabda, “Orang Islam tidak mewarisi orang kafir, sebaliknya orang kafir pun tidak mewarisi orang Islam.” Lihat Shahih Bukhari 8/194 dan Shahih Muslim 1 dalam al-Faraa’idh. 178. Ibnu Jarir 10/58. Lihat al-Haitsami dalam Majma’uz Zawaa’id 7/28 dan dinisbatkannya kepada ath-Thabrani seraya mengatakan, “Para perawinya adalah perawi hadits shahih.” 179. Atsar ini disebutkan secara panjang lebar dalam ad-Durrul Mantsuur 3/224. Sumber Diadaptasi dari Jalaluddin As-Suyuthi, Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, atau Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie Gema Insani, hlm. 265-274. Post Views 735
Asbaunnuzul Surat 60 dengan ayat sebelumnya saling berkaitan. Surat Yusuf ayat 58 berbicara tentang perjumpaan nabi Yusuf dengan saudara-saudaranya untuk pertama kali. Home › al-qur'an › asbabunnuzul › tafsir. Asbabun Nuzul Surat Yusuf Ayat 60, Siasat Nabi Yusuf. Duta Islam #04. Kamis, 10 Oktober 2019. 8:16:00 PM.

On April 27, 2022 Views 0 Alyazea Amanda Latin dan Terjemahan Surat Al Anfal Ayat 60 وَأَعِدُّوا۟ لَهُم مَّا ٱسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ ٱلْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِۦ عَدُوَّ ٱللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَءَاخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ ٱللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ Wa a’iddụ lahum mastaṭa’tum ming quwwatiw wa mir ribāṭil-khaili tur-hibụna bihī aduwwallāhi wa aduwwakum wa ākharīna min dụnihim, lā ta’lamụnahum, allāhu ya’lamuhum, wa mā tunfiqụ min syai`in fī sabīlillāhi yuwaffa ilaikum wa antum lā tuẓlamụn Artinya Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya dirugikan. Asbabun Nuzul Surat Al Anfal Ayat 60 Belum ditemukan asbabun nuzul dari ayat ini Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Surat Al Anfal Ayat 60 Usai memerintahkan agar Nabi Muhammad memberi tindakan keras bahkan sampai mengusir Yahudi Bani Quraiîah yang telah merusak perjanjian, maka ayat ini memerintahkan agar mempersiapkan kekuatan semaksimal mungkin untuk menghadapi kemungkinan buruk atau balas dendam dari mereka. Dan karena itu, persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka yang terbukti secara nyata memusuhi Islam, dengan mengerahkan kekuatan apa saja yang kalian miliki dan dari pasukan berkuda yang memang dipersiapkan untuk berperang. Persiapan kekuatan secara maksimal tersebut bertujuan agar dapat menggentarkan musuh Allah, musuh kalian dan juga untuk menggentarkan orang-orang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya baik disebabkan oleh kemunafikannya maupun mu- suh-musuh Islam yang belum tampak permusuhannya; tetapi Allah senantiasa mengetahuinya, kapan dan di mana saja. Disebabkan sebuah perjuangan di jalan Allah itu membutuhkan biaya besar, maka redaksi berikutnya berisi anjuran untuk mengeluarkan infak apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup bahkan berlipat ganda asalkan ikhlas kepada kalian dan kalian tidak akan dizalimi, yakni dirugikan atau dikurangi sedikit pun balasan kebaikannya. Untuk menghadapi pengkhianatan kaum Yahudi dan persekongkolan mereka dengan kaum musyrikin dengan tujuan menghancurkan kaum Muslimin, Allah memerintahkan pada ayat ini agar kaum Muslimin menyiapkan kekuatan guna menghadapi musuh-musuh Islam, baik musuh yang nyata mereka ketahui, maupun yang belum menyatakan permusuhan-nya secara terang-terangan. Yang harus dibina lebih dahulu adalah kekuatan iman yang akan menjadikan mereka percaya dan yakin bahwa mereka adalah pembela kebenaran, penegak kalimah Allah di muka bumi dan mereka pasti menang dalam menghadapi dan membasmi kezaliman dan keangkara-murkaan. Kekuatan iman yang sempurna inilah yang dapat membina kekuatan mental yang selalu ditanamkan pada hati segenap rakyat agar mereka benar-benar menjadi bangsa yang tangguh dan perkasa dalam menghadapi berbagai macam kesulitan dan cobaan. Bangsa yang kuat mentalnya tidak akan dapat dikalahkan oleh bangsa lain bagaimana pun sempurnanya peralatan dan senjata mereka. Hal ini telah dibuktikan dalam Perang Badar di mana tentara kaum musyrikin yang jauh lebih besar jumlah dan persenjataannya dapat dipukul mundur oleh tentara Islam yang sedikit jumlahnya dan amat kurang persenjataannya, tetapi memiliki mental yang kuat dan iman yang teguh. Di samping kekuatan iman/mental mereka, harus pula dipersiapkan kekuatan fisiknya karena kedua kekuatan ini harus digabung menjadi satu, kekuatan fisik saja akan kurang keampuhannya bila tidak disertai dengan kekuatan mental. Demikian pula sebaliknya kekuatan mental saja tidak akan berdaya bila tidak ditunjang oleh kekuatan fisik. Allah memerintahkan agar kaum Muslimin mempersiapkan tentara berkuda yang ditempatkan pada tempat strategis, siap untuk menggempur dan menghancurkan setiap serangan musuh dari manapun datangnya. Pada masa Nabi pasukan berkuda inilah yang amat strategis nilainya dan amat besar keampuhannya. Suatu negeri yang mempunyai pasukan berkuda yang besar akan disegani oleh negeri-negeri lain, dan negeri lain itu akan berpikir lebih dulu bila akan menyerang negeri itu. Pada masa sekarang pasukan berkuda kavaleri telah digantikan oleh pasukan tank baja, masalah peperangan pada masa kini sudah lain corak dan bentuknya dari peperangan masa dulu. Alat senjata yang dipergunakan sudah beragam pula, berupa armada udara, armada laut, bahkan sampai memper- gunakan persenjataan yang sangat canggih. Jika pada masa Nabi Muhammad saw. Allah memerintahkan agar mempersiapkan pasukan berkuda, maka pada masa sekarang kaum Muslimin harus mempersiapkan berbagai senjata modern untuk mempertahankan negaranya dari serangan musuh. Sebagaimana diketahui senjata-senjata modern sekarang ini adalah hasil dari kemajuan teknologi. Maka umat Islam wajib berusaha mencapai ilmu pengetahuan setinggi-tingginya dan menguasai teknologi dan selalu mengikuti perkembangan dan kemajuannya. Untuk mencapai ilmu dan teknologi yang tinggi kita memerlukan biaya yang sangat besar. Kita wajib mempercepat kemajuan ekonomi dan memperbesar penghasilan rakyat. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat menafkahkan sebagian hartanya untuk kepentingan dan pertahanan negaranya. Suatu negara yang kuat mentalnya, kuat pertahanannya, dan kuat pula perekonomiannya pasti akan disegani oleh negara lain dan mereka tidak berani memusuhinya apalagi menyerangnya. Inilah yang dituntut Allah dari kaum Muslimin. Anjuran menafkahkan harta fi sabilillah terdapat dalam beberapa ayat dalam Al-Qur′an di antaranya firman Allah Dan infakkanlah hartamu di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan diri sendiri ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. QS. al- Baqarah/2 195 Dan firman Allah swt Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari rida Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun pun memadai. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. QS. al-Baqarah/2 265 Allah menjanjikan pahala yang besar kepada setiap orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, dan dia tidak akan dirugikan sedikit pun karena menafkahkan hartanya. Sebaliknya perbuatan itu akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Sumber Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Versi Online

8 وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ wa-ilaa rabbika fairghab "Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap" Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat-8 Berdasarkan kaidah bahasa Arab, pada umumnya susunan jar majrur (إِلَىٰ رَبِّكَ) itu diakhirkan ketika berada dalam susunan kalimat lengkap, sehingga menjadi فَارْغَبْ إِلَىٰ رَبِّكَ yang artinya
On December 17, 2022 Views 4 Alyazea Amanda Latin dan Terjemahan Surat An Nur Ayat 60 وَٱلْقَوَٰعِدُ مِنَ ٱلنِّسَآءِ ٱلَّٰتِى لَا يَرْجُونَ نِكَاحًا فَلَيْسَ عَلَيْهِنَّ جُنَاحٌ أَن يَضَعْنَ ثِيَابَهُنَّ غَيْرَ مُتَبَرِّجَٰتٍۭ بِزِينَةٍ ۖ وَأَن يَسْتَعْفِفْنَ خَيْرٌ لَّهُنَّ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ Wal-qawā’idu minan-nisā`illātī lā yarjụna nikāḥan fa laisa alaihinna junāḥun ay yaḍa’na ṡiyābahunna gaira mutabarrijātim bizīnah, wa ay yasta’fifna khairul lahunn, wallāhu samī’un alīm Artinya Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti dari haid dan mengandung yang tiada ingin kawin lagi, tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak bermaksud menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Bijaksana. Asbabun Nuzul Surat An Nur Ayat 60 Belum ditemukan asbabun nuzul dari ayat ini Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Surat An Nur Ayat 60 Sumber Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Versi Online
Jumlahayat Al-Qur'an yang disepakati para ulama ternyata tidak semuanya di angka 6666 ayat. Surat dalam Al-Qur'an dan jumlah ayatnya, tidak persis di angka 6666 Asbabun Nuzul; Lainnya. Redaksi; Iklan; Donasi; Download Ebook; Download Kitab; Header Menu. BERITA; TERBARU; POPULER; 60. 3469. 31. Luqman. 34. 3503. 32. As-Sajadah. 30.
Home Hikmah Kamis, 08 Juni 2023 - 2305 WIBloading... Ayat pertama Surat Al-Kahfi ini diawali dengan kalimat Alhamdulilah, pujian kepada Allah Taala yang telah menurunkan Al-Quran. Foto/ist A A A Surat Al-Kahfi ayat 1 termasuk ayat-ayat yang agung karena berisi pujian kepada Allah yang telah menurunkan Kitab suci Al-Qur'an. Surat Al-Kahfi memiliki banyak keistimewaan karena mengandung banyak hikmah dan kisah pemuda beriman yang menghuni gua. Keutamaan Surat Al-Kahfi disebutkan dalam Hadis berikut, Rasulullah SAW bersabda "Barangsiapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari malam Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat." HR An Nasa'i dan Al-BaihaqiRiwayat lain "Barangsiapa membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal." HR Ibnu HibbanKandungan Surat Al-KahfiDi antara kandungan Surat Al-Kahfi yaitu kisah tujuh pemuda penghuni gua Ashabul Kahfi dan seekor anjing yang tinggal selama 309 tahun menurut kalender Hijriyah atau 300 tahun menurut kalender Masehi. Kemudian, Kisah pemilik kebun Ayat 32-44. Kisah pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir 'alaihis salaam Ayat 60-82 atau dikenal dengan ujian ilmu. Dan Kisah Raja Dzulqarnain dan Ya'juj Wa Ma'juj ayat 83-98. Baca Juga Tafsir Al-Kahfi Ayat 1اَ لۡحَمۡدُ لِلّٰهِ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ عَلٰى عَبۡدِهِ الۡكِتٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ؕ‏Alhamdulillaahil ladziii anzala 'alaa 'abdihil kitaaba wa lam yaj'al lahuu ' "Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab Al-Qur'an kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok." QS Al-Kahfi Ayat 1PenjelasanAyat pertama Surat Al-Kahfi ini diawali dengan kalimat اَ لۡحَمۡدُ لِلّٰهِ Alhamdulilah, pujian kepada Allah Ta'ala. Allah memulai surat ini dengan memuji diri-Nya yang menyandang pujian sekaligus mengingatkan manusia agar memuji dan menaati tafsir ringkas Kemenag, segala puji hanya tertuju bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW kitab suci Al-Qur'an. Dan Dia tidak membuat padanya kebengkokan, baik redaksi maupun maknanya. Ayat demi ayatnya saling menjelaskan tidak ada pertentangan satu dengan ayat ini Allah memuji diri-Nya, sebab Dialah yang menurunkan kitab suci Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW sebagai pedoman hidup yang jelas. Melalui Al-Qur'an, Allah memberi petunjuk kepada kebenaran dan jalan yang lurus. Artinya, ayat Al-Qur'an saling membenarkan dan mengukuhkan ayat-ayat lainnya, sehingga tidak menimbulkan keraguan. Nabi Muhammad SAW yang menerima amanat-Nya menyampaikan Al-Qur'an kepada umat manusia. Dalam ayat disebut dengan kata 'hamba-Nya untuk menunjukkan kehormatan yang besar kepadanya, sebesar amanat yang dibebankan ke pundaknya. Demikian tafsir singkat Surat Al-Kahfi Ayat 1 yang dapat kita jadikan pelajaran. Baca Juga rhs tafsir surat al kahfi surat al kahfi keutamaan surat al kahfi Artikel Terkini More 59 menit yang lalu 59 menit yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu
c264rx. 208 479 321 298 222 401 269 421 319

asbabun nuzul surat al anfal ayat 60